Awasi dengkuran anggota keluarga Anda. Kondisi Obstructive Sleep Apnea (OSA) berpotensi serangan jantung!
Mendengar dengkuran di waktu tidur memang bukan sesuatu yang menyenangkan. Meski demikian, daripada Anda langsung membangunkan anggota keluarga yang mendengkur, coba perhatikan dulu dengkurannya. Jangan sampai mereka terkena Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang bisa berdampak buruk!
OSA merupakan dengkuran yang melibatkan terputusnya napas saat tidur. OSA juga membuat orang terkena penyakit jantung dan stroke dalam waktu lama. Dalam kajian ilmiah berjudul Obstructive Sleep Apnea and Cardiovascular Disease yang dipublikasikan dalam Journal of The American College of Cardiology tahun 2003 juga menyebutkan bahwa penderita OSA punya risiko 40% lebih tinggi untuk terkena serangan jantung dibandingkan orang-orang yang tidur nyenyak.
Salah satu faktor penyebab OSA adalah berat badan, sehingga menurunkan angka timbangan adalah strategi terbaik untuk mengatasi dengkuran dengan OSA. Lakukan juga upaya penurunan kadar kolesterol, tekanan darah, serta gula darah.
Namun, orang-orang yang tidur mendengkur tanpa OSA bukan berarti bebas bahaya. Kajian dari Henry Ford Hospital di AS menemukan, dengkuran tanpa OSA juga ada kaitannya dengan penebalan pembuluh nadi di leher. Dalam jangka panjang, gejala ini berpotensi menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Inilah yang akhirnya bisa berkembang menjadi berbagai penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke.
Jadi, mulai sekarang, jangan langsung membangunkan anggota keluarga Anda yang tidur mendengkur. Coba dukung anggota keluarga yang mendengkur untuk menjaga berat tubuh mereka agar terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya!
[Simak juga tip menjaga jantung berdetak sehat]