Selama Anda jeli dan peka mengatur perjalanan, dijamin orang tua akan senang dan tidak kelelahan.
Mengajak orang tua berlibur, terutama dalam rangka merayakan hari-hari istimewa mereka atau secara khusus memenuhi keinginan terpendam mereka, akan membahagiakan mereka. Selain itu, liburan ini bisa menjadi sarana untuk memperbaiki ikatan emosional anak-orang tua yang mungkin saja sempat renggang. Mungkin dulu ketika kecil Anda sering bepergian dengan mereka. Sekarang giliran Anda yang melayani, menghibur, dan menraktir mereka!
Pilih destinasi dan cara berlibur yang tepat
Pantangan nomor satu: Tinggalkan ransel di rumah! Liburan ala backpacker yang murah meriah tapi menguras tenaga sama sekali tidak cocok diterapkan pada orang tua yang staminanya tidak lagi prima. Meski unsur petualangannya kurang asyik, setidaknya bagi Anda, tidak ada salahnya Anda menggunakan jasa biro perjalanan atau tur, mengingat banyak kemudahan yang bisa didapatkan. Antara lain, Anda tidak perlu mengajak orang tua naik-turun kereta bawah tanah yang sangat melelahkan, karena sudah tersedia bus antar-jemput dari satu destinasi ke destinasi lain
Jadikan usia, mobilitas, dan status kesehatan orang tua sebagai pertimbangan untuk memilih destinasi berlibur. Coret daftar kota yang memiliki perbedaan suhu ekstrem, seperti mengunjungi Paris atau Moskow di musim salju yang suhunya menggigit tulang. Sistem kekebalan orang tua yang sudah tidak prima juga harus dijadikan pertimbangan untuk tidak memilih negara-negara dengan potensi besar penyakit menular endemik, misalnya India; kecuali Anda bisa benar-benar mengantisipasinya.
Reservasi hotel di muka
Ada kenikmatan tersendiri jika memesan hotel berdekatan dengan tanggal keberangkatan. Kalau beruntung, Anda bisa mendapatkan harga promo seasonal yang datangnya tidak terduga. Tapi bila Anda bermaksud mengajak orang tua, sebaiknya jangan lakukan ini. Memesan hotel di muka dapat membantu mengurangi stres saat berlibur.
Usia dan kesehatan orang tua bisa memicu tekanan emosional, terutama setelah mereka melakukan penerbangan jarak jauh. Jangan ditambah lagi dengan stres akibat belum mendapatkan hotel setiba di tempat tujuan. Lebih baik lagi bila hotel yang Anda pilih menyediakan jasa antar-jemput dari dan ke bandara, sehingga orang tua bisa segera beristirahat di hotel begitu keluar dari bandara.
Jangan pelit untuk memesan hotel dengan lokasi strategis dan fasilitas pelayanan yang baik. Tinggal di hotel yang dekat dengan objek-objek wisata dan pusat kota akan sangat menghemat tenaga orang tua Anda, meskipun harganya memang lebih mahal. Bila orang tua tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang membutuhkan pengawasan khusus, ada baiknya memberi mereka kamar terpisah. Selain memberikan privasi, tidur di kamar terpisah akan membuat mereka tidur lebih nyenyak. Ingat, semakin pulas tidur mereka, semakin jarang mereka mengeluh.
Siapkan anggaran ekstra
Harga untuk sebuah kenyamanan memang lebih mahal, tapi Anda tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua Anda, kan? Di Eropa atau Amerika, subway memang sarana transportasi umum yang aksesnya paling mudah dan murah. Tapi apakah orang tua Anda sanggup untuk turun-naik tangga stasiun subway? Atau menunggu bus di bawah udara yang panas (atau dingin)?
Mereka tidak muda lagi. Karena itu, meski mahal, biaya taksi harus dipersiapkan. Atau bisa juga Anda menyewa mobil jika durasi berlibur lebih dari empat hari dan bermaksud mengunjungi lebih dari satu kota. Jangan lupa, Anda harus memiliki SIM internasional. Sebagai anak atau menantu, selain menjadi pendamping dan perawat bagi orang tua, peran Anda dipastikan akan meluas selama perjalanan, antara lain menjadi sopir, navigator, dan porter. Jadi, siapkan fisik dan mental Anda!
Pelankan ritme
Jika bepergian sendiri, bolehlah Anda sok jago mengunjungi 10 objek wisata dalam satu hari. Tapi bila bepergian bersama orang tua, pelankan ritme Anda. Usila jelas tidak bisa lagi bergerak secepat orangh muda. Mengunjungi satu atau dua objek wisata per hari adalah perhitungan paling realistis.
Ritme yang lebih pelan juga memberikan keuntungan tersendiri, agar Anda tidak pulang berlibur dalam keadaan kelelahan. Slow traveling membuat tubuh dan pikiran relaks, dan menghabiskan lebih banyak waktu di satu tempat juga akan membuat Anda lebih menikmati dan menghargai suasana dan momen kebersamaan bersama orang tua.
Selipkan me-time
Setelah melakukan peran multitasking sebagai pengasuh, pemandu wisata, navigator, dan penerjemah (jika orang tua Anda tidak bisa berbahasa asing), tentu Anda butuh waktu untuk meredam stres dan lelah. Sisipkan waktu setengah atau satu hari untuk diri sendiri, misalnya dengan bersantai di spa, berenang di hotel, atau mencicipi hidangan di restoran unik di tengah kota. Komunikasikan hal ini dengan orang tua agar mereka tidak kebingungan saat Anda tinggalkan sendirian di hotel.