Jika Anda masih membutuhkan protein hewani dalam asupan sehari-hari, cerdaslah memilih bagian dagingnya untuk mendapatkan manfaat penuh dari protein hewani.
Pilih daging konsumsi yang masuk dalam kategori lean meat atau daging yang memiliki kandungan lemak relatif rendah.
Lean meat adalah sumber protein yang baik karena mengandung lebih sedikit kalori dibanding daging yang belum disingkirkan lemaknya. Lean meat sangat populer di kalangan pelaku diet rendah kalori dan rendah lemak. Lean meat yang berasal dari ayam dan kalkun kaya akan selenium, vitamin B3 dan B6 serta kolin.
Selenium memiliki sifat antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas perusak sel-sel tubuh. Vitamin B3 dan B6 membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa kemudian menjadi energi. Selain itu, vitamin B3 yang disebut niasin membantu produksi hormon seks, menjaga kerja syaraf dan mengurangi peradangan dan infeksi dalam tubuh.
Anda bisa mendapatkan lean meat antara lain pada:
- Dada ayam tanpa kulit
Setiap 100 gramnya hanya mengandung 3 gram lemak dan 150 protein.
- Mahi-mahi atau steak ikan
Setiap 100 gramnya mengandung ½ gram lemak dan 18 gram protein.
- Eye round atau steak sapi yang dibentuk bulat dan sudah disingkirkan lemaknya
Hanya memiliki 0,9 gram lemak dan 20 gram protein; kerang, dan dalam 100 gramnya hanya mengandung 0,5 gram lemak dan 150 protein
- Ikan tilapia, jenis ikan endemik Mesir
Setiap 100 gramnya mengandung 2 gram lemak dan 22 gram protein.
- Dada ayam kalkun tanpa kulit
Setiap 100 gramnya mengandung 0,3 gram lemak dan 26 gram protein.
Meski lebih sehat ketimbang daging biasa, jangan salah dalam mengolahnya. Lean meat bisa berbahaya jika Anda memasaknya kurang matang atau salah penyimpanan. Jika tidak langsung dimasak, lean meat harus disimpan di dalam freezer.
Selalu cuci tangan dan peralatan setelah menyentuh daging mentah. Pastikan daging sepenuhnya matang sebelum dimakan dan jangan pernah memanaskan daging lebih dari sekali.