Selama ini kita mengenal istilah “mengenyahkan lemak” atau “menghilangkan lemak” di berbagai artikel yang tersebar di media.
Padahal, lemak itu tidak bisa dihilangkan begitu saja. Jumlah lemak dalam tubuh akan sama, walau kita sudah berdiet dan berolahraga. Jika kita mengurus, artinya volume lemaknya yang menyusut namun jumlahnya tetap sama. Lemak hanya bisa dikurangkan dalam segi jumlah dengan cara invasif (treatment operasi) atau non-invasif (treatment tanpa operasi).
Terapi dengan teknik non-invasif menggunakan alat asal Amerika Serikat, Coolsculpting, bisa menjadi pilihan. Salah satu klinik yang menyediakan terapi ini adalah Jakarta Aesthetic Clinic yang berlokasi di Jln. Gunawarman 11, Jakarta Selatan. Dengan alat tersebut, bagian tubuh pasien didinginkan hingga suhu -11 derajat celsius.
“Lemak akan hancur secara natural, bahasa kedokterannya adalah apoptosis,” kata dr. Olivia Aldisa dari Jakarta Aesthetic Clinic. Area treatment meliputi seluruh tubuh yang berlemak, mulai dari double chin, lengan, paha, perut, pinggang, hingga dengkul.
“Lemak kita lebih sensitif terhadap dingin dibandingkan sel-sel tubuh yang lain termasuk otot, kulit, dan sebagainya. Sel lemak ini titik bekunya lebih rendah dari sel-sel lainnya sehingga lemak akan lebih dulu mati ketika didinginkan,” kata dr. Olivia Aldisa.
Lemak adalah thermoregulator atau pengatur suhu di tubuh kita. Kalau kita kedinginan, maka tubuh akan membakar lemak supaya suhu tubuh menjadi hangat. Lemak lebih sensitif terhadap dingin daripada panas. Ia akan mati pada suhu 4 sampai di bawah -10 derajat celsius.
Di awal proses terapi dengan Coolscuplting, pasien akan diperiksa terlebih dulu oleh dokter. Nantinya bagian tubuh pasien akan diukur menggunakan alat bantu bernama template untuk menentukan seberapa lama terapi dibutuhkan, dan area mana saja yang membutuhkan perawatan.
Setiap bagian tubuh ditangani dengan aplikator khusus, misalnya untuk double chin, dokter akan menggunakan Cool Mini selama 45 menit. Menurut dr. Olivia Aldisa, hasil lemak yang berkurang akan bertahan selama lima tahun. Setelah diterapi dengan Coolsculpting, pasien akan dipijat selama dua menit. Nantinya lemak akan keluar melalui urin dan keringat.
Ketika menjalani treatment, akan terasa ada tarikan atau cubitan yang kuat. Setelah treatment, pasien akan merasa sedikit kebas atau mati rasa. Namun rasa kebas itu akan hilang setelah dua minggu, dan hasil dari Coolsculpting akan terlihat setelah dua minggu pula. Lemak yang berkurang diperkirakan sebanyak 20%-30% pada area yang diterapi dengan Coolsculpting.
Penggunaan Coolsculpting untuk melangsingkan tubuh tergolong aman. “Lemak yang mati tidak akan masuk ke darah sehingga tidak berisiko meningkatkan lemak darahnya. Juga tidak akan membuat kulit yang tervakum menjadi rusak. Coolsculpting juga tidak mempengaruhi pembuluh darah dan saraf,” ungkap dr. Olivia Ong, dipl. AAAM, Founder dari Jakarta Aesthetic Clinic.
Alat Coolsculpting adalah satu-satunya mesin penghilang lemak dengan teknologi suhu dingin yang disetujui oleh FDA (The Food and Drug Administration) Amerika Serikat atau Badan POM Amerika Serikat. Sebanyak empat dokter estetika di Jakarta Aesthetic Clinic telah mendapatkan pendidikan mengenai Coolsculpting di Coolsculpting University yang berlokasi di beberapa negara.
Foto: Jakarta Aesthetic Clinic