Marsha Timothy adalah salah satu selebritas Indonesia yang mendefinisikan kata “cantik.”
Sehari-hari, ia jarang mengemukakan pemikirannya lewat kata-kata. Ia lebih suka melampiaskan ekspresi lewat akting.
Sudah tiga bulan terakhir ini hari-harinya disibukkan dengan latihan pencak silat. Marsha dan Sherina Munaf akan bermain dalam film “Wiro Sableng,” yang mulai syuting pada pertengahan Agustus di bawah arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Ini peran menantang bagi Marsha karena main dalam cerita yang sudah legendaris di dunia komik, sekaligus menuntutnya banyak beradegan laga.
Film lain yang tak kalah menantang yang juga dibintangi Marsha justru baru siap tayang di bioskop nasional November ini. Film berjudul “Marlina: The Murderer in Four Acts (Marlina: Pembunuh dalam 4 Babak),” produksi tahun 2016, ini besutan sutradara perempuan Mouly Surya.
Film ini berkisah tentang seorang janda bernama Marlina— diperankan oleh Marsha—yang tinggal di sebuah desa terpencil di Pulau Sumba, yang mati-matian mempertahankan hidup ketika rumahnya disatroni empat penjahat yang bukan hanya berniat mencuri ternaknya, tapi juga memperkosanya.
Film ini diakhiri dengan Marlina membunuh keempat penjahat itu satu per satu. Ia datang melapor ke polisi sambil menenteng kepala sang begundal yang disembelihnya. Ini bukan spoiler, karena Anda tetap penasaran pada konflik emosi Marlina.
“Banyak yang mengira itu film bergenre psychothriller. Tapi bukan, itu film tentang kekuatan terpendam seorang perempuan, kental beraroma feminis,” Marsha menjelaskan.