
Tahukah Anda kalau melinjo termasuk tumbuhan yang bisa diolah menjadi superfood? Bahkan di Jepang, melinjo jadi makanan yang dicari penggiat gaya hidup sehat.
Lucu juga, karena di Indonesia, banyak orang—terutama yang sudah berusia matang—menghindari olahan melinjo karena takut kena penyakit asam urat.
Melinjo juga disebut Belinjo. Ia punya banyak nama—dalam Bahasa Jawa disebut mlinjo, tangkil dalam Bahasa Sunda, bago dalam Bahasa Melayu dan Tagalog, dan khalet dalam Bahasa Kamboja. Nama kerennya Gentum gnemon Linn.
Pohon melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan. Buahnya yang awalnya berwarna hijau (Jawa: Kroto) lama-lama akan menguning, lalu jingga, dan akhirnya menjadi merah. Kulit yang berwarna merah dapat dibuat camilan dan lauk pendamping nasi. Daun melinjo (Jawa: So) yang masih muda diolah menjadi berbagai lauk pendamping nasi.
Melinjo ternyata traveler juga. Dari Pulau Jawa, ia dibawa oleh pendatang ke Maluku dan Penang—distribusinya hingga ke Kepulauan Fiji. Di Indonesia, perkebunan melinjo terdapat di Pidie (Aceh), Raja Batu Kedaton (Lampung), dan di Limpung (Jawa Tengah). Hebatnya, melinjo Jawa telah memiliki pengakuan menjadi indikasi geografis secara internasional sebagai tanaman asli khas suatu daerah.
Di Indonesia, produksi melinjo mencapai 80-100 kg/pohon saat panen raya, dan bisa panen dua kali setahun. Sayangnya melinjo jarang dibudidayakan secara intensif, dan hasil tanamannya tidak diolah dalam skala industri.
Di Jepang, melinjo (satu keluarga dengan tanaman Ginko biloba) tidak dapat tumbuh dengan baik. Karena itu, melinjo dari Indonesia diolah menjadi tepung untuk membuat kue, dikemas dalam kantong, dan diseduh sebagai teh. Bahkan ekstrak biji melinjo dikemas menjadi suplemen. Semua produk dari melinjo dipasarkan dengan harga tinggi.
Seorang peneliti Jepang menyatakan bahwa ekstrak biji melinjo dapat digunakan sebagai obat asam urat. Jadi, mana yang benar tentang efek mengonsumsi melinjo?
Didorong rasa ingin tahu, saya mencoba mengulik melinjo. Ternyata berbagai kandungan istimewa terdapat pada daun, kulit buah, dan biji melinjo. Bahkan, biji melinjo yang masih muda, yang sering kita temukan dalam sayur asem atau sayur lodeh mengandung berbagai nutrisi.
“Melinjo yang merupakan tanaman asli Indonesia punya cerita bertolak belakang. Di Indonesia, melinjo dan emping dituding sebagai penyebab sakit asam urat. Padahal di Jepang, ekstrak biji melinjo digunakan sebagai obat asam urat.”