
Sebagai penutup sepekan gaya Jakarta Fashion Week 2017, Dewi Fashion Knights 2016 menampilkan karya terbaik enam desainer, salah satunya Major Minor Maha.
Menjadi desainer pembuka Dewi Fashion Knights 2016, Major Minor Maha menetapkan standar tinggi dengan koleksi yang langsung membuat saya jatuh hati. Koleksi ini terinspirasi lukisan ikonis Raden Saleh tahun 1857, Penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan yang indah itu seakan menghanyutkan setiap mata yang memandang, sekaligus mengundang banyak interpretasi.
Demikian pula koleksi Major Minor Maha untuk Dewi Fashion Knights 2016. Anda bisa menginterpretasikan aksen militer sebagai simbol Kolonial Belanda, warna gelap dari hitam hingga biru tua adalah rasa kelam karena terjajah, sementara hijau dan emas, juga merah yang memang dominan, sebagai simbol keberanian.
Semua pasti setuju kalau koleksi Major Minor Maha ini berdaya pakai tinggi, sesuai prinsip label ini sebagai luxury ready-to-wea yang memberikan kenyamanan dan rasa percaya diri bagi pemakainya. "Dan meski untuk Dewi Fashion Knights, memang harus terasa ciri khas Major Minor-nya, yang tidak ribet, tidak lebay," ujar Sari Seputra , satu dari tiga orang di balik label ini (bersama Ari Seputra dan Inneke Margarethe), kepada saya.
Siluet yang loose dan rok tumpuk yang berayun cantik di runway membuat koleksi ini tak hanya indah dilihat tapi juga mengajak penonton berimajinasi padu padan versi mereka. Dan jika saya 'terdampar' ke masa lalu di zaman Raden Saleh atau abad ke-19, saya ingin wardrobe saya dari koleksi ini semua.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week 2017