Indonesia disebut sebagai negara penghasil limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina, suatu hal yang tidak membanggakan. Namun saya bangga ketika tahu tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta jadi juara dunia berkat gagasan teknologi mobil berbahan bakar limbah plastik.
Tim mahasiwa UGM itu adalah Thya Laurencia, Herman Amrullah, dan Sholahudin Allayubi. Mereka menjuarai Shell Ideas360, lomba inovasi teknologi di London, pada 5-8 Juli 2018, dengan gagasan Smart Car Microalgae Cultivation Support, atau Dukungan Budidaya Mikroalgae Mobil Cerdas.
Thya-Herman-Sholahudin membuat konsep mobil pintar berbahan bakar limbah plastik.
Mengolah sampah menjadi sumber energi bukan hal baru, namun ide Thya-Herman-Sholahudin menjadi berbeda, karena inovasi mereka tidak lagi membutuhkan energi tambahan untuk mengolah limbah. Bahkan dari perhitungan mereka didapat angka bahwa 2 kg plastik bisa menghasilkan 2,2 liter BBM.
Prestasi tim mahasiswa UGM ini sangat membanggakan, karena mereka satu-satunya wakil dar Asia di babak final di London, dan berhasil mengalahkan 3.363 konsep dari 140 negara.
Di babak final di London, Thya-Herman-Sholahudin bersaing dengan empat tim dari AS (University of Texas), Uni Emirat Arab (American University of Sharjah), Prancis (Université de Bordeaux), dan Australia (University of Melbourne).
Menurut salah satu juri, Chris Brauer, Director of Innovation dari University of London, gagasan tim Indonesia sangat relevan dan dekat dengan keeharian. Teknologi ini juga dianggap bisa diaplikasikan langsung.
Sebagai pemenang lomba Shell Ideas360, Thya-Herman-Sholahudin mendapatkan hadiah perjalanan ke destinasi pilihan dari National Geographic. Selamat atas kemenangannya, dan selamat liburan!
Sumber: Antara News, BBC News Indonesia
Foto: BBC News Indonesia