Istana Ratu Boko
Tempat wisata ini adalah tempat wisata favorit ayah Rangga. Rangga dan Cinta mengunjunginya untuk bernostalgia mengenang ayah Rangga sekaligus bercerita soal ibu Rangga dan kehidupan Rangga setelah putus dari Cinta. Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Situs Ratu Boko pertama kali dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, yang menyatakan terdapat reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko.
Bukit ini sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan Sewu, yang membentang dari selatan Yogyakarta hingga Tulungagung. Sebagai sebuah bangunan peninggalan, Istana Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini menunjukkan ciri-ciri sebagai tempat tinggal.
Punthuk Setumbu
Nama sebuah bukit yang terletak sekitar 4 km arah barat Candi Borobudur. Bukit yang terletak di Desa Karangrejo ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan kemegahan Candi Borobudur di kala pagi sekaligus menunggu terbitnya matahari dari balik Gunung Merapi.
Selama bertahun-tahun, bukit Punthuk Setumbu menjadi salah satu tempat rahasia yang hanya dikatehui fotografer yang ingin mendapatkan angle foto Borobudur yang cantik. Kini, Anda pun bisa mengunjungi Punthuk Setumbu dengan naik ojek dari Candi Borobudur seharga Rp50.000 (pulang-pergi). Kalau ingin sekalian olahraga, bisa juga berjalan kaki atau naik sepeda.
Rumah Doa Bukit Rhema
Setelah memanjakan mata melihat kecantikan alam dan Candi Borobudur dari Punthuk Setumbu saat matahari terbit, Anda dapat berjalan lagi ke Rumah Doa Bukit Rhema atau sering disebut gereja ayam (padahal dari kejauhan berbentuk burung merpati). Gereja ini dibangun oleh seorang pastur yang mendapat ilham untuk mendirikan tempat berdoa di atas bukit. Namun pembangunannya terhenti saat krisis ekonomi pada 1998. Di rumah doa inilah Rangga dan Cinta menikmati udara pagi kota Magelang.
