Setiap tanggal 4 Februari, kita memperingati Hari Kanker Sedunia. Digagas Union for International Cancer Control (UICC) pada tahun 2008, inisiatif ini bertujuan menggalang kesadaran masyarakat dunia akan penyakit kanker, sekaligus bersama-sama melawannya.
Hari Kanker Sedunia juga ingin menyelamatkan jutaan jiwa dari kematian yang bisa dicegah, baik dengan mendorong pemerintah maupun individu untuk bertindak.
Saat ini di seluruh dunia setiap tahunnya terjadi 8,8 juta kematian akibat kanker, dan separuhnya meninggal prematur karena kurangnya akses pengobatan (usia 30-69 tahun).
Di Indonesia, jumlah penderita kanker sangat tinggi, yang terlihat dari berbagai data yang dipublikasikan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga kanker. Bahkan menurut WHO, pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia hingga tujuh kali lipat jika tidak segera dideteksi dan ditangani.
Penderita kanker serviks di Indonesia sangat tinggi, sehingga penyakit ini disebut sebagai pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Setelah itu kanker dengan jumlah sangat tinggi di Indonesia adalah kanker payudara, dan kanker hati (yang berkaitan dengan jumlah penderita hepatitis).
Pada anak, leukemia (kanker darah) adalah kanker yang paling banyak menyerang, karena masih lemahnya penanganan kanker pada anak.
Tak heran jika kasus penderita kanker darah pada anak yang ditemukan lebih banyak yang sudah memasuki stadium lanjut. Terlambatnya penanganan terhadap penderita kanker darah bisa menyebabkan kematian. Umumnya penderita kanker darah ditemukan pada anak berusia di bawah 15 tahun.
Pemerintah bisa mengurangi jumlah penderita kanker dengan membuat kebijakan-kebijakan kesehatan yang tepat, serta akses fasilitas kesehatan yang tepat guna.
Dari individu, risiko kanker (bahkan jika ada faktor genetis) bisa dikurangi dengan membiasakan hidup sehat. Masih yang dulu, kok: Rajin berolahrga, makan buah dan sayuran, menghindari makanan berpengawet, dan menjauhi alkohol serta rokok.