![](https://www.pesona.co.id/img/images/bootcamp%20utama.jpg)
Rumput hijau membentang luas. Langit biru mulai kelabu. Maklum, akhir-akhir ini sering turun hujan di sore hari.
Di depan saya ada beberapa wanita berpakaian olahraga serba hitam, kompak. Mereka adalah anggota Mighty Warriors Bootcamp (MW Bootcamp), Bintaro.
Setelah sejenak bercengkerama, pukul 17.00 mereka berkumpul mendengarkan Anna Corttell. Ia adalah salah satu pelatih pada komunitas olahraga yang sudah berdiri sejak 2015. Berawal dari lima anggota, kini MW Bootcamp sudah memiliki anggota sekitar 300 orang yang tersebar di lima tempat.
Bootcamp merupakan olahraga yang biasa dilakukan di pusat kebugaran, namun kali ini dilakukan di luar ruangan dan bergaya militer. Bukan tanpa alasan. Ini dilakukan karena seluruh peserta melakukannya bersama-sama sehingga apa yang dilakukan terasa lebih menyenangkan. Tentunya didampingi pelatih-pelatih layaknya personal trainer yang akan mendampingi sesi olahraga selama 90 menit.
Anna memulai kelas pada sore hari itu dengan memperkenalkan gerakan-gerakan dasar yang perlu diketahui oleh anggota baru—seperti gerakan burpees yang kemudian diikuti oleh semua peserta. Karena keseluruhan peserta pada hari itu adalah wanita, Anna juga mengajarkan cara push-up yang benar untuk wanita.
Sebelum memulai olahraga, mereka melakukan peregangan otot yang dilanjutkan dengan pemanasan dengan lari mengelilingi lapangan sepak bola. Tidak hanya itu, di setiap sudut lapangan, seluruh peserta wajib melakukan gerakan yang sudah diajarkan oleh Anna di awal latihan tadi. Hmmm… hanya melihat, saya bisa ikut merasakan lelahnya. Bagaimana para wanita karier yang pasti sibuk ini mampu melakukannya?
Semua gerakan dilakukan dalam grup besar atau grup kecil. Hal ini bertujuan agar para peserta lebih semangat untuk melakukan setiap gerakan. Selain itu, manfaatnya agar peserta dapat melakukan kerja sama.
Selain Anna, ada Mike Brumby, head coach MW Bootcamp sekaligus founder dari komunitas ini yang ikut melatih hari itu.
Awal mulanya, Mike memulai bootcamp ini bersama Pipit Djatma di daerah Ragunan, Jakarta Selatan. “Awalnya hanya lima orang pesertanya,” kenang Pipit.
Dengan kekuatan media sosial, semakin banyak peserta yang tertarik untuk mengikuti latihan ini. Seiring bertambahnya jumlah peserta, pelatih pun bertambah hingga kini total ada delapan orang.
Matahari semakin condong ke barat, tetapi aktivitas semakin seru. Pada salah satu sesi latihan, kelompok kecil berjumlah tiga orang harus berlari
menuju podium untuk mengambil undian.
Hadiah seru? Bukan! Dalam undian tersebut tertulis gerakan yang harus dilakukan oleh peserta lain selama teman-teman berada di atas podium.
Terbayang, kan, betapa lelah bila melakukan hal itu sendirian. Tapi meski kelelahan, mereka masih sanggup tersenyum dan bercanda.
Variasi gerakan menggunakan alat sederhana juga dilakukan pada setiap latihan. “MW Bootcamp bisa dibilang memiliki variasi latihan yang lebih dinamis serta peralatan yang cukup lengkap,” ujar Fanny, salah satu peserta yang sudah satu tahun mengikuti latihan.
Seperti pada sore itu—variasi latihan menggunakan tiang-tiang pipa sepanjang satu meter. Untuk memotivasi peserta agar lebih bersemangat, hukuman diberikan bila mereka tidak mencapai target. Misalnya, push-up atau melakukan squat jump. Tak hanya peserta, sesekali Mike dan Anna juga menerima hukuman.
Tak terasa bulan pun mulai menampakkan diri, langit mulai gelap. Sembilan puluh menit berlalu begitu cepat bagi saya, tapi tidak untuk peserta. Namun dalam waktu 90 menit, banyak hal mereka peroleh. Tubuh sehat, bentuk tubuh idaman, dan teman-teman baru yang membuat jiwa lebih bahagia.
Foto: Dhany Indrianto
Pengarah gaya: Erin Metasari