Memilih investasi
Danur Wijananti belum lama bermain investasi saham, khususnya reksa dana. Wanita yang bekerja sebagai manajer divisi visual desain di sebuah perusahaan penerbit ini hanya memantau alur pergerakan investasi saham yang ia miliki di sela waktu luang kantor. “Saya bermain investasi jenis saham reksa dana baru satu tahun belakangan ini,” ungkapnya.
Sebelum memilih saham, Danur pernah mencoba hampir semua jenis investasi seperti forex (foreign exchange) dan investasi jenis emas. Awalnya Danur bermain forex karena ia juga menyukai traveling. Dari hobi tersebut, ia menyempatkan mempelajari fluktuasi harga mata uang semua negara yang ia kunjungi.
Perlahan-lahan, ia tahu kapan waktu yang tepat untuk membeli sebuah mata uang dan kemudian menjualnya kembali untuk mengambil keuntungan Danur memulai hanya dengan modal 50 dolar Amerika melalui payung UFXMarkets.com.
Jenis investasi lain yang dicoba Danur adalah emas. Ia mencoba investasi ini karena tertarik pada harga logam mulia yang relatif stabil bahkan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tidak ada kata inflasi bagi jenis investasi ini. “Dalam berinvestasi trading emas, saya menemui banyak kesulitan karena harus senantiasa berhadapan dengan pialang,” jelas Danur lagi.
Belajar dari sang ahli
Ketiadaan waktu luang yang memadai membuat nilai investasi Danur di kedua jenis investasi berakhir merugi—hingga akhirnya ia memilih untuk membeli aset dalam bentuk saham dan mempercayakannya kepada seorang manajer investasi profesional.
Dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, manajer tersebut dapat memilih saham yang akan memberikan keuntungan dan tentu mempertanggungjawabkannya. “Terus terang saya tidak memiliki waktu cukup untuk bermain saham. Saya mempercayakannya kepada manajer investasi. Saya akan mempelajari segala sesuatu darinya dan bila waktunya tepat, saya akan terjun sendiri.”
Danur memulai bermain saham dengan jumlah investasi kurang dari Rp10 juta. Ia menyebutnya sebagai pilot project yang akan membimbing pola investasi saham secara keseluruhan.
Danur percaya bila ia tidak pintar-pintar mengatur laju uang yang diinvestasikan maka kerugian cepat atau lambat akan datang. Dari sang manajer, ia mengetahui trik mendapat keuntungan dengan melihat arah perekonomian negara dan menaksir laju pertumbuhan nasional. “Belajar dari sentimen pasar, apakah akan ada potensi kenaikan, depresi, lesu, atau mengalami keterpurukan.”
Danur memilih investasi saham untuk industri yang ia sukai, dalam hal ini media dan publishing. Ia mempelajari sejarah dan membaca pendapat dari para ahli guna memberikan keputusan berapa besar potensi saham yang akan ditanam.
Ia juga membatasi hanya bermain saham di dua perusahaan yang berbeda, tidak lebih. Layaknya Margaretha, ia siap menarik pundi-pundi keuntungan dengan investasi yang tepat dalam bermain saham.