4. Kurangi stres dengan hidup sehat
Burnout juga bisa dipicu oleh perasaan stres terus-menerus. Untuk mencegahnya, Anda bisa memulai pola hidup yang (lebih) sehat. Misalnya, bangun lebih pagi, lalu berolahraga. Hirup udara pagi ketika matahari belum muncul.
Hal ini bisa membuat semangat Anda untuk memulai hari lebih besar dan mood menjadi lebih bagus. Selain itu, tidur malam yang cukup juga menjadi kunci; kalau tidur kurang, biasanya tubuh akan lebih mudah merasa kelelahan, dan sulit fokus saat bekerja.
5. Cari bantuan profesional
Meminta pertolongan tenaga profesional merupakan langkah yang paling direkomendasikan. Mungkin berbicara dengan atasan Anda tidak berhasil menyelesaikan masalah, dan Anda tetap kelelahan setiap saat. Psikolog bisa menjadi tujuan yang tepat untuk Anda datangi.
Teman saya, seorang single mom dan freelancer, mengalami burnout di enam bulan pertama masa pandemi. Dia sempat berkonsultasi dengan psikolog, namun kemudian disarankan ke psikiater. Hal ini mungkin saja terjadi, jika kondisi Anda dinilai harus dibantu dengan obat penenang atau sejenisnya, yang bisa diberikan oleh psikiater.
Dalam kasus teman saya, setelah beberapa lama konsultasi ke psikiater, sekarang ia merasa lebih bersemangat meski pandemi belum usai, dan merasa bersyukur tak larut mengalami depresi.