Plastik adalah salah satu inovasi terhebat manusia, karena bisa menghasilkan bahan yang ringan, praktis, murah, dan cukup tahan lama. Namun, plastik sulit diurai Bumi, dan meninggalkan sampah yang lama-lama justru mencekik Bumi.
Tak heran di setiap peringatan Hari Bumi 22 April, isu mengelola sampah plastik selalu dikumandangkan.
Tahukah Anda bahwa manusia di planet ini membuang 1,2 miliar ton (!) sampah plastik setiap tahun?
Sampah plastik yang terjadi karena berbagai hal. Pertama, hanya separuh dari produk plastik yang dipakai berulang kali. Artinya, separuh lainnya adalah produk sekali pakai. Kedua, sbagian besar sampah dari produk plastik perlu 450 hingga 500 tahun untuk terurai dalam tanah. Tak heran 'antreannya' menjadi gunung sampah.
Dan fakta yang paling menyedihkan, sampah plastik mengotori laut kita. Padahal, Bumi perlu laut yang bersih. Sampah plastik pun mempengaruhi mata rantai biota laut, karena delapan ton sampah plastik dibuang (atau hanyut) ke laut. Dan sejumlah 300 ribu ton di antaranya terapung-apung mengotori permukaan luas samudra.
Karena itu, kurangi (bahkan kalau bisa berhenti) memakai produk dari plastik. Rawatlah produk plastik (dan produk dari bahan lainnya) yang Anda miliki agar berumur panjang dan bisa dipakai berulang kali.
Banyak cara untuk hidup lebih ramah lingkungan dan peduli pada kelestarian Bumi, mulai dari memakai produk ramah lingkungan, rajin daur ulang sampai mengendalikan konsumsi kita sehingga mengurangi sampah, dari plastik atau materi lain.
Anda juga bisa ikut aktivitas membersihkan pantai dari sampah. Cek komunitas di lingkungan terdekat Anda. Gaya hidup praktis yang merugikan Bumi sama sekali tidak praktis, dan ujung-ujungnya, kita juga yang rugi.
Foto: Erik Mclean/Unsplash