Penelitian terpisah di beberapa negara, seperti Jepang dan AS, menemukan fakta bahwa asupan sodium atau garam berlebih membahayakan kekuatan tulang wanita setelah mengalami menopause.
Penelitian lainnya juga telah membuktikan adanya kaitan antara asupan sodium berlebih dengan penurunan kepadatan tulang. Para ahli juga telah melakukan penelitian untuk membuktikan apakah sodium juga meningkatkan risiko patah tulang.
Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa wanita paruh baya yang mengonsumsi sodium berlebihan berisiko empat kali lebih tinggi mengalami fraktur nonvertebral, terlepas berapa pun kepadatan tulangnya.
Fraktur nonvertebral adalah patah tulang di bagian tubuh mana pun selain tulang belakang. Fraktur nonvertebral, khususnya di pinggul, dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, bahkan kematian.
Riset ini melibatkan 213 wanita pascamenopause dengan usia rata-rata 63 tahun. Rata-rata asupan sodium responden adalah 5.211 miligram (mg).
Kelompok dengan asupan sodium tinggi mengonsumsi sekitar 7.561 mg per hari, setara dengan tujuh porsi double cheeseburger. Kelompok ini berisiko 4,1 kali lebih tinggi mengalami faktur nonvertebral dibandingkan kelompok lain dengan asupan sodium lebih rendah.
Angka 7.561 mg tentu jauh di atas rekomendasi dari Dietery Guidelines AS yang mengimbau agar orang dewasa mengonsumsi tak lebih dari 2.300 mg sodium per hari (hampir setara dengan 1 sendok teh garam).
Sementara itu, orang berusia 51 tahun ke atas harus lebih membatasi asupan sodium, tak lebih dari 1.500 mg per hari.
Mumpung masih muda, bahkan jauh dari tanda-tanda menopause, batasi asupan sodium atau garam Anda. Perhatikan makanan cepat saji atau di restoran, yang cenderung memberikan garam ekstra sebagai pengganti MSG.
Batasi, kurangi, bahkan hindari makanan yang diproses karena mengandung sodium tinggi agar lebih awet. Sekali-sekali detoks sodium boleh juga, agar tulang Anda tetap kuat hingga nanti.