Tren emas tahun ini ada pada warna emas yang lebih variatif. Selain itu, para hijabers dan penggemar modest wear bisa lebih bermain dengan perhiasan karena desainnya yang hijab-friendly.
Sabtu, 28 Mei 2016, pengunjung Atrium Senayan City tampak antusias mengikuti talk show dari UBS Gold. Hari itu yang dibahas adalah tren emas tahun ini serta padu padan perhiasan untuk modest wear yang dipandu oleh MC Lea dan menghadirkan dua pembicara yaitu, Erwin Suganda, Creative Director PT UBS, dan Zornia Harisantoso, Chief Community Oficer PESONA.
Di awal acara, Erwin menyebutkan soal kelanjutan tren tahun ini yang menawarkan pilihan perhiasan emas dalam berbagai warna yang menarik. Kalau dulu warna-warni emas terbatas pada warna kekuningan, perak, dan rose gold, kini pilihannya lebih variatif. Di UBS sendiri, opsi ini bisa ada berkat teknologi teknologi pewarnaan emas canggih dari Italia, fusion gold, yang memungkinkan warna-warna variatif lainnya bisa teraplikasikan pada perhiasan emas.
“Meski berwarna, ini tidak mengurangi kadar emasnya dan teruji keamanannya,” ujar Erwin. Soal kadar emas ini memang menjadi perhatian tersendiri bagi para penggemar emas, sebab biasanya, orang-orang membeli perhiasan bukan sekadar untuk aksesori semata. Mereka juga menyimpan perhiasan sebagai investasi.
[Baca juga Aksen Wastra Nusantara dalam Modest Wear]
“Wanita dan perhiasan memang tak bisa jauh-jauh. Perhiasan bernilai seperti emas bahkan bisa menjadi teman terbaik wanita karena menempel terus di badan, bisa diandalkan ketika sedang kesulitan,” komentar Erwin lebih lanjut. Ia mengacu pada nilai investasi emas yang bisa dicairkan sewaktu-waktu Anda memerlukan dana cepat.
Erwin juga menawarkan variasi perhiasan dari UBS yang berkolaborasi dengan Swarovski. Tampilannya yang begitu mirip berlian akan memberi dosis percaya diri ekstra bagi pemakainya. Keunggulan lainnya, harga perhiasan ini tak semahal berlian, namun tetap punya nilai investasi karena kandungan emas di dalamnya.
Obrolan lalu beralih ke soal tren modest wear yang telah meluas. Menurut Zornia, peminatnya tak lagi terbatas pada pengguna hijab saja. “Kalau dulu orang bilangnya moslemwear, sekarang sebutannya modest wear, artinya busana yang santun. Jadi siapa saja sudah bisa memakai busana seperti ini meski tak pakai hijab,” jelasnya. Ia lalu menambahkan soal pengaruh fashion masa kini yang tak lagi memberi batasan dalam berbusana.