Desainer Indonesia Fashion Forward yang juga Finalis Lomba Perancang Mode 2007, Eridani, menggelar koleksi lini utamanya, Eri, di show Indonesia Fashion Forward 2 pada Minggu, 21 Oktober 2018, bersama dua label Indonesia Fashion Forward lainnya, Kami dan Pvra.
Sebagai penggemar rancangan Eri, saya dan teman-teman yang menonton bareng tak sabar ingin tahu seperti apa koleksi desainer pemalu ini.
Apa yang terjadi ketika model asal Malaysia, Tuti, tampil sebagai first face?
Saya jatuh cinta pada pandangan pertama; koleksi Eri langsung membuat mata tak henti menatap satu per satu model.
Padahal, Eri tetap menampilkan ciri khas siluet andalannya: Modifikasi kimono dengan permainan pola yang rumit. Ia juga masih menampilkan bahan lipit, namun kali ini Eri memadukannya dengan tenun Sikka asal Toraja, dan tenun Dompu asal Bima, Sumbawa.
"Sebenarnya koleksi ini dikerjakan dengan tiga perempat hati," canda Eri, saat saya berbincang dengannya keesokan harinya.
Menurut Eri, ia merasa belum total dalam mengolah tenun digabungkan dengan siluet yang dipilihnya. Namun saya melihatnya sebagai simplifikasi yang elegan.
Meski menampilkan siluet andalan, ia mengeksplorasi bentuk lengan, detail pada rok, hingga penempatan kain tenun. Pewarnaan alami menghasilkan warna terakota, biru keabuan, juga ragam nuansa tanah, hingga hijau lumut.
Saya dan teman-teman sibuk membuat wishlist melihat koleksi Eri kali ini. Kami membayangkan seperti apa outer waw dan bawahan Eri ini jika kami pakai, he he he. Ia menunjukkan bahwa sesuatu yang simpel tetap bisa diolah menjadi kreativitas yang penuh cinta.
Koleksi Eri pun bercita rasa universal; tak sabar saya ingin melihat ia memukau pencinta fashion negara lain di runway internasional.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week 2019