Terkait fasilitas sewa, ruang yang dapat digunakan adalah main hall, dua meeting room, dan dressing room. Setiap meeting room menghadap ke taman untuk menyegarkan pandangan mata. Di bagian dalam, “Desain interior dipilih warna putih untuk member kesan bersih dan luas, dengan furnitur modern minimalis. Saya memilih sendiri pernakpernik seperti partisi antar ruangan dan hiasan dinding,” kata Tessa.
Masing-masing ruangan di Rumah Menteng telah dilengkapi sound system dan screen untuk presentasi. Kapasitas ruangan bisa menampung sekitar 40 orang, sementara untuk meeting room sekitar 20 orang. Selain meeting dan gathering, Rumah Menteng kerap digunakan untuk pesta pernikahan. Untuk gelaran seperti itu, biasanya Tessa akan meminta kerja sama penyewa untuk tidak melakukan kegiatan atau dekorasi yang berpotensi menimbulkan scratch pada bangunan dan furnitur lainnya.
Selain bangunan yang cantik dan serba guna, satu hal yang membuat Rumah Menteng diminati adalah soal layanan tambahan. Untuk memudahkan penyewa, Tessa juga menyediakan jasa-jasa lain, seperti parkir, food & beverage, dan server (pelayan) dalam layanannya.
Untuk menyempurnakan pengalaman pengunjung, Tessa menyerahkan urusan gastronomi kepada Tea Companion, toko kue yang dikelola oleh David dan rekan Reza Sungkono, serta beberapa jasa katering kenalannya. Kini mengurus rumah adalah pekerjaan sehari-hari Tessa. Meski terkesan lebih leluasa, hal itu bukan tanpa tantangan. Menurutnya, “Saat menjadi karyawan, pekerjaan kita terbatasi job desc, namun sebagai entrepreneur, kita harus terjun langsung mengurusi banyak hal, sampai hal-hal terkecil, harus menyeluruh,” kata Tessa.
Foto: Shinta Meliza, Rumah Menteng
Pengarah gaya: Siti H. Hanifiah