
Tidak mudah mengomandoi sebuah produksi film karena sebagai sutradara Lola harus mengurus dari A sampai Z. Bahkan Lola juga ikut mengawasi segala detail pekerjaan krunya. Contohnya, di film Labuan Hati, ia ikut menentukan baju yang harus dikenakan oleh tokoh Bia—diperankan Kelly Tandiono, seorang sosialita.
“Semua director itu turun tangan. Mau itu makeup, kostum, segala printilan yang dipakai, rambutnya diapain. Itu pasti sutradara ikut campur tangan karena dia yang tahu filmnya mau bagaimana,” kata Lola.
Kesibukan ini yang membuat Lola ingin memiliki pasangan yang pengertian. “Dunia kerja seperti ini rumit ya, dari waktunya, dari jenis pekerjaannya. Jadi, dia harus benar-benar yang mengerti dan menghargai profesi ini,” kata Lola.
Orang tua Lola pun tak lagi menanyakan soal jodoh. Masa-masa itu sudah lewat bagi Lola. buahnya, Lola menjadi panutan karena sikapnya yang rela berkorban demi kepentingan orang lain.
Waktu syuting film terbarunya Labuan Hati yang berlokasi di Labuan Bajo selama sebulan, Lola mengalah tidur di ruang makan kapal. Kamar-kamar yang tersedia diberikan pada pemain dan kru-kru yang terlibat.
Iseng saya bertanya kepada Lola, apa, sih, yang tidak diketahui orang-orang tentang Lola? Ditanya begitu, Lola kebingungan menjawab. Justru Gia yang menjawab pertanyaan saya. ”Kalau nggak kenal Mbak Lola, pasti dikira sombong. Padahal dia baik banget!” ujar Gia, semangat.
Menginjak usia 39 tahun di tahun 2017 ini, sepertinya Lola masih betah menjomblo. Saat ini Lola mengaku belum memiliki kekasih. Alasannya, jadi sutradara itu sibuk. Banyak waktu yang akan terkuras di lokasi. “Kayaknya sekarang mereka udah pasrah, ha ha ha.”
Menurut Lola, terdapat banyak perbedaan dari zaman dulu dan sekarang. “Zaman sekarang, usia 30-an itu lagi hot-hot nya. Mereka dapat pekerjaan dengan posisi bagus, segala hal yang menyenangkan, dan dapat privilege. Jadi ada pergeseran budaya.
“Sekarang ini perempuan yang belum menikah di atas usia 30-an bukan karena nggak laku. Keluarga juga tidak harus malu,” kata pemeran Mayang di film Minggu Pagi di Victoria Park ini.
Mungkinkah karena Lola terlalu pemilih? “Kita mau makan saja milih apa yang mau dimakan. Masa untuk jodoh nggak boleh milih? Kalau kita pesan makanan nggak enak, kita nggak mau menghabiskan, kan? Kalau sebuah hubungan sudah nggak nyaman, buat apa dipaksa?” pungkas Lola.
Sama seperti wanita lainnya, sesungguhnya Lola hanya ingin dipahami.
Busana: SOE Jakarta
Seluruhnya:
Foto: Hendra Kusuma
Pengarah gaya: Erin Metasari