![](https://www.pesona.co.id/img/images/Kenyaman%20untuk%20semua%20dalam%20membangun%20rumah.jpg)
Bagaimana fungsi setiap ruangan dan perasaan para penghuninya menjadi perhatian utama pemilik ketika membangun rumah impian ini.
Perlu waktu lama bagi si pemilik rumah untuk membangun rumah impian ini. Tiga tahun lamanya ia memulai proses ide hingga rumah berdiri. Selama itu pula, ia memikirkan secara matang apa yang ia perlukan. Apa yang ingin dimilikinya ia ceritakan kepada Deni Surjanto, sang arsitek. Tidak hanya mengenai ruangan-ruangan, Deni juga memperhatikan betul kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh pemilik rumah. Dengan demikian, tidak ada ruangan yang tak terpakai nantinya.
Tujuan pemilik cukup simpel—rumahnya akan menjadi good space for everybody, tak terkecuali pegawai rumah tangga hingga satpam. Jadilah ini rumah dengan paviliun bagi para pekerjanya yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri.
Bagi sang pemilik, penting untuk menjaga privasi pegawai rumah agar suasana terasa lebih nyaman. Pegawai rumah pun juga memiliki jam kerja hingga pukul lima sore saja. Sisanya, pekerja hanya dipanggil sesekali kalau memang perlu. Trik ini diakui sang pemilik rumah sangat jitu untuk mengurangi konflik antar pegawai rumah.
Mereka pun bebas ingin melakukan apa pun, seperti menonton televisi, bahkan pergi pacaran. Sama halnya dengan paviliun, ruangan-ruangan yang dibangun di gedung utama memiliki fungsi masing-masing. Contohnya ruang tamu, satu-satunya ruangan dengan langit-langit tinggi yang dibuat sesuai impian sang pemilik.
Elemen kayu begitu kuat di ruangan ini. Dari mulai dinding dan hiasan dinding yang besar, semuanya serasi dengan furnitur seperti sofa dan karpet. Suasana ruangan yang menjadi tempat favorit sang pemilik untuk membaca ini dibuat lebih hidup dengan peletakan bantal bernuansa biru dalam berbagai corak. Dengan penambahan tanaman, suasana menjadi lebih sejuk dan alami. Warna cokelat dari kayu pada interior serta beberapa furnitur dan tanaman hijau dapat ditemui di setiap ruangan.
Pemilik rumah pun menyukai hal tersebut karena, “Siapa, sih, yang tidak suka pada suasana hijau,” begitu ungkapnya. Hal ini juga menjadi alasan mengapa rumah ini dibuat dengan banyak jendela, dan area luar dikelilingi beragam tumbuhan. Di siang hari, seperti ketika saya berkunjung, hijaunya tanaman di luar bisa dinikmati dari dalam. Pemandangan tersebut juga bisa dinikmati dari setiap sudut rumah, karena memang sang pemilik ingin memiliki banyak jendela. Hal ini sangat menguntungkan, karena di siang hari tidak perlu ada lampu yang menyala.