Kampung Rindu Budaya ingin mengobati rindu masyarakat Betawi akan akar budaya mereka, sekaligus (sedikit) memberi gambaran kehidupan masyarakat Betawi sebagai kaum urban kepada pengunjung lainnya.
Selama dua hari penuh, Jalan Haji Muhi Raya sepanjang hampir 1 km ditutup untuk kendaraan bermotor, dan sebagai gantinya diisi oleh berbagai tenda putih berisi stan makanan, minuman, busana, mainan anak, rupa-rupa hingga kredit motor.
Jalanan yang tak terlalu lebar mirip gang senggol (apalagi di hari kedua dengan pengunjung begitu ramai), dan di ujung jalan dalam dibangun panggung yang tak pernah sepi sepanjang hari.
Stan makanan khas Betawi, yaitu kerak telur dan nasi uduk, kalah dominan dari makanan urban kekinian, yaitu sosis bakar, sate otak-otak, bakso pentol, juga es kepal.
Namun stan dodol yang memamerkan cara pembuatan dodol dalam dua kuali raksasa tetap mencuri perhatian pengunjung. Sama halnya dengan camilan bernama tutut, alias keong sawah yang dimasak dalam kuah santan dengan bumbu kunyit.
Di hari terakhir, artis-artis Betawi yang nyaris ikonik seperti Malih Tong-tong dan Bolot meramaikan panggung. Para pengunjung juga memadati stan busana yang banyak memberi diskon hari penutupan.
Acara meriah ini berakhir ketika pertandingan Final Piala Dunia 2018 dimulai, pada pukul 22.00 WIB.
Foto: Fajar, Kayla