“Yeeeeaaah!” Suara anak-anak SD terdengar nyaring di siang bolong. Saat itu pukul satu siang, dan mereka baru selesai makan siang. Di Bale Kampoeng—aula di Kampoeng Wisata Cinangneng—pemandu wisata mengumumkan bahwa hari itu mereka akan memandikan kerbau dan menanam padi. Cuaca terik tak jadi masalah. Dengan semangat, langkah kaki-kaki kecil itu menyusuri jembatan yang menghubungkan ke sawah.
Hari itu ada 500 anak SD dari Jakarta dan Bekasi berkunjung ke Kampoeng Wisata Cinangneng di Desa Cihideung Udik, Ciampea, Bogor. Ia dinamakan Cinangneng karena sungai bernama Cinangneng mengalir di desa itu. Sungai itu masih digunakan warga untuk mandi, mencuci, dan memancing.
Kampung wisata Cinangneng menawarkan berbagai kegiatan budaya khas Sunda—dari belajar gamelan, membuat wayang dari daun singkong, menari Sunda, hingga membuat kue bugis dan jamu jahe. Pengunjung juga bisa melihat berbagai hasil industri rumah tangga seperti keset, tas dan kerajinan dari batok kelapa di sekitar desa.
Serangkaian wisata edukatif itu sangat menarik bagi pengunjung. Ia bahkan menjadi magnet utama bagi Desa Cihideung Udik kini, sesuatu yang tak mungkin terjadi tanpa campur tangan Hester Basoeki.
Hester adalah seorang wanita yang tetap gesit di usianya yang menginjak 66 tahun. Tubuhnya tegap dengan suara tegas yang, uniknya, terasa mengayomi. Hester juga terkesan piawai dalam mengurus dan mengatur segala sesuatu. Tetapi apa yang membuat Hester memutuskan berbisnis di bidang pariwisata?
Hester memang mengembangkan Cinangneng dari nol, namun ide itu tidaklah datang dengan tiba-tiba. Sebelumnya, selama 10 tahun, Hester telah berkecimpung di bidang pariwisata sebagai pemandu wisata. Jam terbang membuatnya paham betul bagaimana mendeteksi potensi wisata suatu daerah di satu sisi, dan meraba minat para turis di sisi lain.
Salah satu contoh, dalam perjalanan darat menuju Cianjur, ia bisa hafal titik-titik di mana turis selalu meminta turun dari bus untuk menikmati keindahan alam, yang berupa sawah-sawah, sambil berfoto-foto. Ia juga mengerti bahwa turis asing, pada umumnya, lebih suka dengan hal-hal yang alami dan berlatar belakang budaya. Bagaimanapun, membangun sebuah daerah bukan tanpa tantangan.
Kadang Hester merasa sedih ketika melihat warga desa tak paham cara menyambut turis. Di Cianjur, misalnya, “Begitu pemetik teh melihat bus berhenti, mereka bubar, kecuali mereka dapat uang. Mereka bisa marah kepada turis jika hanya diberi yang kecil.” Melihat itu semua, Hester berpikir, bagaimana ia bisa memperbaiki keadaan itu? Ia ingin warga desa bisa memajukan pariwisata, sehingga bisa mereguk manfaat besar.
Kesempatan membuat perubahan akhirnya datang ketika ia mendatangi Desa Cihideung Udik pada 1991. Desa Cihideung Udik bisa ditempuh dalam waktu dua jam dari Jakarta. Letaknya tak jauh dari Kampus IPB di Darmaga, Bogor. “Kata orang di sekitar sini, tempat ini tidak ada yang mau membeli. Katanya, tanah ini hanya tumbuh batu,” cerita Hester kala mengingat cerita seorang warga.
Saat itu, seorang kawan menawarkan lahan seluas 4.000 meter persegi. Harganya amat murah, hanya Rp15 juta. Awalnya, tanah itu ingin dibangun sebagai tempat peristirahatan keluarga. Sebuah vila yang bisa dikunjungi untuk melepas penat dari rutinitas Jakarta. Rencana awal pun berubah. Lahan itu ia jadikan penginapan pada tahun 1994. Alasannya sederhana—daripada tidak ditempati, lebih baik dimanfaatkan.
Sebelumnya, Hester punya pengalaman soal membangun rumah penginapan. Rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, telah dijadikan percobaan. Kamar sang anak yang tengah studi di luar negeri disewakan kepada para turis asing yang ia kenal semasa jadi pemandu wisata. Dengan tekun, dulu Hester menyurati mereka satu per satu untuk memperkenalkan penginapannya.
Hal itulah yang lantas ia terapkan pula di Cihideung Udik. Ketika guest house di Cilandak penuh, ia menawarkan turis untuk menginap di sana. Penginapan itu ia namakan Hester Basoeki Garden Guest House, yang belakangan dikenal dengan Kampoeng Wisata Cinangneng. Dari hanya dua kamar pada 1994, jumlah kamar meningkat jadi empat pada 1998.