Saat berlibur ke Bali, daerah mana yang jadi destinasi Anda?
Mungkin Anda sering mampir ke Ubud untuk jalan-jalan di Monkey Forest, membeli perhiasan perak di Celuk, belanja benda-benda seni di Pasar Sukawati, menonton tari Kecak atau tari Legong di Puri Anyar, serta berarung jeram di Sungai Ayung.
Mungkin juga Anda menikmati pemandangan sawah berundak-undak yang indah di Tegalalang, serta bertamu ke Istana Tampak Siring. Tapi mungkin Anda tak tahu atau tak menyadari bahwa Ubud, Tegalalang, dan Tampak Siring berada di Kabupaten Gianyar.
Gianyar memang terkenal dengan sejarah panjangnya sebagai akar budaya Bali. Pada tanggal 19 April 1771, nama Gianyar dipilih sebagai nama untuk keraton Puri Anyar. Sejak itu Gianyar resmi menjadi sebuah kerajaan yang berdaulat dan otonom di antara kerajaan-kerajaan lain di Bali.
Pada tahun 2015, pada hari ulang tahun Kota Gianyar ke-244, mulai diluncurkan kampanye Gianyar Kota Pusaka, yang didukung oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI).
Puncaknya, pada 12 April 2017, Kabupaten Gianyar terpilih menjadi anggota Organisasi Kota Pusaka Dunia atau Organization of World Heritage Cities (OWHC), badan yang dibentuk oleh forum walikota dan kepala daerah sedunia.
Saat ini tercatat 280 kota pusaka di seluruh dunia yang menjadi anggota OWHC. Ini tentu sangat membanggakan, mengingat proses seleksinya dilakukan sangat ketat sesuai parameter sebuah kota pusaka kelas dunia.
Dengan predikat barunya itu, Gianyar terpilih sebagai tuan rumah International Conference of National Trust (ICNT) yang akan diselenggarakan pada September 2017 mendatang.
Gianyar, kami ikut bangga padamu!
Foto: Badan Pelestarian Pustaka Indonesia