Dalam kehidupan Anda, tak hanya satu pria atau pasangan Anda yang menjadi soulmate atau kesayangan.
Tentu saja ada ayah Anda yang menjadi pria kesayangan sejak kecil, abang atau adik laki-laki Anda, anak laki-laki, hingga sahabat gay Anda yang memahami Anda seutuhnya.
Seandainya di antara mereka terjadi permusuhan dan Anda berada di tengah-tengahnya, apa yang harus Anda lakukan? Siapa yang harus Anda bela?
1. Antara ayah dan saudara laki-laki
Perdebatan receh menjelang pilpres berujung permusuhan di antara ayah Anda dan abang Anda, misalnya. Atau, keputusan adik laki-laki Anda memilih tawaran pekerjaan yang menurut ayah Anda kurang prospek membuat ayah Anda berubah sinis pada adik Anda.
Satu hal yang wajib Anda lakukan adalah jangan jadi kompor. Tak perlu membela saudara karena ingin bersikap solider, atau membela ayah karena ia orang tua Anda.
Selalu ada alasan di balik sebuah keputusan. Jika keduanya tak bisa saling menghargai, Anda bisa mencoba untuk menghargai keputusan itu.
Jika permusuhan gara-gara pilpres, tunggu saja sebulan lagi; dijamin mereka berdua sudah ngobrol lagi. Percaya, deh!
2. Antara ayah dan pasangan
Urusan finansial, atau seputar bisnis, bisa memicu pertengkaran, dan akhirnya permusuhan, antara ayah Anda dan pasangan. Pasangan pasti ingin Anda membelanya, namun ayah Anda tentu tak ingin Anda bersikap tidak peduli padanya.
Sikap Anda? Harus netral. Dengarkan alasan kedua belah pihak; mungkin sebenarnya mereka miskomunikasi. Jadilah penengah jika Anda memang mampu menangani masalahnya.
Jika tidak, siapa tahu Anda perlu bantuan pihak lain; bisa dari keluarga lain (ibu Anda) atau profesional, seperti konsultan bisnis.
3. Antara pasangan dan anak laki-laki
Jika anak laki-laki Anda sudah ABG, kemungkinan terjadi friksi antara dia dan ayahnya sangat besar, tapi lumrah.
Sebagai ayah, pasangan Anda tentu mencoba mengerti putranya, tapi bisa jadi caranya kurang tepat.
Anda harus bisa jadi jembatan alias 'penerjemah' di antara mereka. Redam ego mereka masing-masing, namun jangan biarkan masalah utama tertutup hal-hal receh yang bikin drama.
4. Antara pasangan dan gay best friend
Anda sayang banget sama gay BF Anda, bahkan jauh sebelum Anda bertemu pasangan. Tak heran pasangan Anda masih cemburuan jika Anda menghabiskan waktu bersama dia. Bagi dia, gay BF tetaplah seorang pria.
Jadi, ketika Anda merencanakan liburan dengan gay BF, pasangan mengibarkan bendera permusuhan kepada gay BF Anda. Anda harus bisa menunjukkan kepada pasangan kalau gay BF Anda tak beda dengan sahabat (wanita) lainnya.
Namun, menjaga perasaan pasangan juga perlu. Bicarakan dengan dia. Dan jika dia tetap keberatan, mungkin Anda mesti menurunkan frekuensi kebersamaan bersama gay BF (kecuali Anda lebih memilih sang GBF).
Foto: Kurnia Wiguna