
Inilah yang harus Anda lakukan bila memergoki anak remaja Anda (amit-amit!) sedang menonton film porno. Anda juga bisa menjadikan 7 hal di bawah sebagai masukan dalam mendidik ABG Anda.
1. Tarik napas, tekan dan tenangkan emosi Anda. Ini memang tidak mudah, tapi percayalah, bersikap tenang jauh lebih baik ketimbang marah-marah, panik, atau histeris. Bila Anda bersikap tenang, anak akan lebih mudah didekati dan diajak bicara. Sebaliknya, bila orang tua histeris atau marah-marah, anak akan menjauh dan menutup diri.
2. Menetralkan situasi. Bahwa anak Anda merasa malu terhadap perbuatannya sendiri, itu pasti; meskipun di permukaan ada anak yang berusaha terlihat tak peduli. Bahkan, bisa jadi anak akan merasa jijik terhadap dirinya sendiri. Karena itu, orang tua harus menormalkan situasi untuk mengurangi rasa malu (dan jijik) yang dirasakan anak Anda.
3. Cari tahu sejauh apa ia menonton. Karena kemungkinan besar anak Anda sudah menyaksikan lebih dari satu tayangan, bahkan mungkin sudah sering, cobalah memancingnya untuk buka-bukaan tentang sejauh mana yang sudah pernah ia saksikan, dan adakah (adegan-adegan) yang membuatnya bertanya-tanya atau penasaran.
4. Jadikan ini kesempatan emas untuk memberi penjelasan yang proporsional dan mendidik tentang seks. Bahwa seks sesungguhnya bukanlah yang hal yang dihindari, asalkan dilakukan oleh orang-orang yang sudah dewasa dan sudah terikat perkawinan. Bahwa bila sudah waktunya, dia juga boleh melakukannya dengan pasangan sahnya. Sebelum tiba waktunya, biarkan hal itu tetap jadi misteri yang indah.
5. Jelaskan bahwa hubungan seks harus dilakukan atas dasar cinta, sehingga harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, bukannya dengan kekerasan atau penyimpangan-penyimpangan lain. Ini untuk mencegah anak menyimpan memori tentang perilaku seks yang menyimpang, atau bahkan menjadikannya sebagai referensi.
6. Jelaskan pula tentang bahaya kecanduan menonton tayangan pornografi, khususnya bagi anak-anak. Cobalah menjelaskan bahwa tontonan seperti itu akan membuat anak jadi lupa belajar, lupa bermain, lupa berteman, dan tak ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain yang mengasyikkan.
7. Ajak anak melakukan kegiatan-kegiatan di luar rumah yang sesuai minatnya, seperti ikut sekolah sepakbola, kursus membuat animasi komputer, dan sebagainya, sehingga pikirannya tidak lagi hanya terpaku pada tontonan porno. Pada saat bersamaan, mintalah bantuan ahli IT untuk memblokir situs-situs porno di laptop pribadi anak Anda, juga di smartphone anak Anda.