Saya tak ingat persisnya kapan aluminium foil (lembaran aluminium tipis0 menggantikan fungsi daun untuk membungkus makanan yang akan dikukus, dipanggang dalam oven, dan dipanggang langsung di atas bara api.
Setiap kali saya menonton acara memasak di saluran televisi favorit, peran aluminium foil tak pernah ketinggalan. Bungkus kentang dengan aluminium foil, kemudian panggang dalam suhu sekian derajat Celsius hingga matang….
Buat saya, instruksi itu seperti uji nyali. Kalau daun pisang mudah didapat, mengapa harus pakai aluminium foil? Saya bukan ahli kimia, saya juga tidak tahu apa yang bakal terjadi dengan aluminium yang dipanasi bersama makanan. Tapi nalar saya mengatakan, ada bahaya.
Aluminium foil diproduksi pertama kali di Prancis oleh Gautsi pada tahun 1903. Di Amerika, produksi aluminium foil dimulai pada tahun 1913, dan berkembang sangat pesat. Aluminium foil digunakan di bidang industri bangunan, elektronik, transportasi, hingga meluas ke bidang seni dan peralatan rumah tangga.
Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, tahan karat, mudah dibentuk, dan murah. Memasak dengan peralatan berbahan aluminium relatif aman. “Tapi membungkus makanan dengan aluminium foil dan meletakkannya di dalam oven bisa menimbulkan masalah,” tulis Vivian Goldschmidt, MA, penulis di situs saveinstitute.
Apalagi bila bumbunya mengandung asam seperti jeruk atau tomat. Memasak menggunakan aluminium foil akan memberikan tambahan aluminium dalam makanan Anda karena partikel yang terlepas akan menyusup ke dalam makanan.
Sebetulnya beberapa makanan yang kita konsumsi sehari-hari ada yang mengandung aluminium. Misalnya keju, jagung, teh, dan garam. Dalam jumlah 40 mg per berat badan, aluminium dapat diterima oleh tubuh. Artinya kalau berat badan Anda 50 kg, tubuh Anda mampu menyerap 2.000 mg aluminium per hari. Lebih dari itu, akan terjadi penumpukan.
Penumpukan aluminium dalam tubuh akan mengubah mineralisasi tulang dan aktivitas sel tulang. Kedatangan aluminium dalam tulang menyingkirkan kalsium, masuk ke dalam darah. Gejala hypercalcemia atau tingginya kadar kalsium dalam darah menandai tingginya aluminium dalam tulang Anda.
Lama-lama, tulang tergerus dan keropos. Selain di tulang, kelebihan aluminium di dalam tubuh Anda akan disimpan di otak. Bedah otopsi terhadap otak penderita alzheimer ditemukan adanya aluminium. Meski aluminium foil murmer, jangan tinggalkan daun.
[Cari tahu tentang tabungan nutrisi untuk tulang di sini]