Perubahan perilaku konsumen akibat pandemi Covid-19 atau new normal mengharuskan pelaku bisnis di industri fashion beradaptasi agar tetap bisa bertahan.
Desainer modest wear Indonesia Itang Yunasz merupakan salah satunya.
Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan physical distancing membuat Itang Yunasz merencanakan bisnis sedikit berbeda dibandingkan masa-masa sebelumnya.
Contohnya, di saat banyak desainer lain sulit memproduksi koleksi untuk Ramadan, Itang telah mempersiapkan koleksi Ramadan tahun ini sejak tahun lalu. Namun pandemi membuat ia dan tim perlu melakukan sesuatu yang baru supaya bisa bertahan dalam menghadapi tantangan.
Gaya hidup konsumen yang berubah juga membuat Itang harus mencari cara agar bisnisnya tetap beroperasi.
"Mau nggak mau ya harus menjemput bola," begitu ujar peraih Pia Alisjahbana Award 2012 ini dalam menghadapi melambannya penjualan.
Tak hanya itu, menyadari keterbatasan akibat situasi, Itang Yunasz tidak segan berinovasi dan menjalin kolaborasi yang menguntungkan banyak pihak.
Dalam Jakarta Fashion Week Podcast episode ketiga, Itang mengatakan bahwa kolaborasi dan pendekatan langsung menjadi kunci ia tetap bertahan dalam kondisi krisis.
"Saya optimis bahwa kolaborasi, juga invoasi, bisa memberikan hasil terbaik kepada para konsumen," kata Itang, Pemenang II Lomba Perancang Mode 1981.
Ingin tahu lebih lengkap bagaimana cara Itang Yunasz menghadapi perubahan di era baru?
Simak Jakarta Fashion Week Podcast berjudul "Adapting to the New Normal" di Spotify dan IGTV, serta di aplikasi Jakarta Fashion Week (tersedia di App Store dan Play Store). Now you can listen to fashion.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week 2020 (show Final LPM 2020), Instagram (@itangyunasz)
Artikel asli dimuat di jakartafashionweek.co.id