Biasanya, kalau mendengar kata Scandinavian living, salah satu hal yang terbayang pertama kali adalah konsepnya yang minimalis. Mengedepankan fungsi dan minimalis. Makin multifungsi, makin ringkas!
Lebih dari sekadar elok dipandang, furnitur gaya Scandinavia punya cerita panjang yang membentuk masyarakatnya hingga memunculkan desain-desain yang khas seperti itu. Menurut Indy Anindita, Desainer Interior Ikea Indonesia, ada beberapa elemen utama dari desain Scandinavian living ini. Esensinya, memanfaatkan ruang dan cahaya yang ada agar bisa membawa manfaat maksimal bagi ornag-orang yang tinggal di dalam rumah ini.
Desain yang demokratis
Menurut Indy, bentuk benda interior memegang peran penting karena berkaitan dengan fungsinya. Ini juga yang ia sebut sebagai desain yang demokratis. Desain-desain yang diaplikasikan pada akhirnya harus bisa menunjang kegunaan benda itu dalam jangka waktu panjang dan diperoleh dengan harga terbaik.
Mengutamakan fungsi
“Biasanya desain interior rumah-rumah Skandinavia itu nggak macam-macam. Desainnya straightforward, butuhnya apa,” ujar Indy. Ia lalu melanjutkan, “Ketimbang ngeluh nggak ada matahari, nggak ada ini-itu, mereka pakai yang ada dengan maksimal.” Anda juga bisa menerapkan prinsip ini,yang intinya, benda yang multifungsi lebih baik. Mulai hindari juga kebiasaan menyimpan benda lama yang tak lagi terpakai, agar ruang tinggal Anda ringkas dan maksimal!
Punya nilai kemanusiaan
Rumah adalah tempat untuk pulang. Tak sekadar bangunan untuk berteduh, rumah menyimpan banyak kenangan dan emosi orang-orang yang tinggal di dalamnya. Karena itu, rumah harus ramah dan menyambut kebutuhan-kebutuhan manusia di dalamnya. Misalnya, kebutuhan bersantai keluarga. Anda bisa menggabungkan ruang rekreasi anak dengan ruang keluarga. Kalau perlu, pindahkan juga tempat tidur mereka ke dalam ruangan yang sama. Tentu dengan penataan yang tepat.
Menjaring cahaya
Negara-negara di belahan Bumi Utara cukup jarang merasakan hangatnya sinar matahari. Pada beberapa waktu, mereka bahkan cuma punya kesempatan sekian jam saja melihat sinar matahari.
“Di sinilah mereka jadi ahli dengan cahaya matahari. Bagaimana caranya cahaya dari luar bisa masuk ke dalam ruangan, bagaimana caranya memakai natural lighting di rumah. Mereka menjadi sangat mengapresiasi cahaya,” kata Indy lagi.
Warna-warna dasar
Seperti yang banyak Anda jumpai, Scandinavian living memakai warna-warna dasar yang lembut, seperti variasi warna yang mendekati putih. Warna-warna ini menjadikan ruang Anda tampak lebih cerah dan lapang. “Mereka juga senang membawa suasana di luar rumah ke dalam ruangan, misalnya dengan tanaman-tanaman.” Untuk menambah atmosfer kehidupan di dalam rumah Anda, jangan lupa tambahkan bunga segar atau tanaman hias yang pas untuk menghias rumah Anda.
[Simak cara Tessa Tambunan menggandakan fungsi rumah]