Masalah perempuan dengan isu pernikahan menjadi topik utama dalam film yang terinspirasi film klasik Tiga Dara karya Usmar Ismail.
“Jangan cucu-cucuku kamu pekerjakan terus, mereka harus punya kehidupan sendiri, dong. Kalau dikurung terus di sini, kapan mereka bisa dapat jodoh?” ujar sang oma (Titiek Puspa) kepada puteranya (Ray Sahetapy). Ini adalah dialog dari cuplikan film “Ini Kisah Tiga Dara” karya Nia Dinata yang akan tayang pada 1 September 2016.
Film musikal ini dibintangi oleh Shanty Paredes sebagai Gendis, Tara Basro sebagai Ella, dan aktris pendatang baru Tatyana Akman yang berperan sebagai Bebe. Seperti cerita Tiga Dara versi Usmar Ismail, Gendis si sulung digambarkan memiliki karakter yang keras namun sangat peduli terhadap keluarga. Sementara itu, si Ella, anak kedua, lebih supel dan ramah. Dan Bebe si bungsu begitu riang dan free-spirited sepanjang film ini.
Sejak kematian ibu mereka, ketiga dara ini membantu ayah mereka, Krisna (Ray Sahetapy), untuk mengurus hotel milik keluarga. Sang oma (Titiek Puspa) ikut menemani ketiga cucunya di hotel yang berlokasi di Flores itu.
Alur cerita film ini masih seputar isu wanita dan pernikahan. Gendis sebagai anak tertua dituntut Oma agar cepat menemukan calon suami dan segera menikah. Konflik dalam film ini dimulai sejak kehadiran tamu hotel yang merupakan pengusaha muda bernama Yudha (Rio Dewanto). Karakteristik Yudha yang sempurna bagi Oma akhirnya membuatnya berniat untuk menjodohkan Yudha dengan Gendis.
Di saat yang sama, Ella pun melihat Yudha sebagai sosok ideal untuk dijadikan suami. Apalagi, Gendis begitu keras dan tidak responsif terhadap tuntutan Oma. Ella pun menjalankan strateginya untuk bisa membelokkan perhatian Yudha.
Konflik antar kakak-beradik, isu pernikahan dengan segala tetek-bengek dan tradisi lokal, diterjemahkan oleh Nia Dinata, Aghi Narottama dan Bemby Gusti ke dalam lirik lagu dengan iringan musik yang catchy. Keindahan surgawi panorama Pulau Flores yang menjadi lokasi utama film ini memberikan kesegaran visual. Nia Dinata menyatakan bahwa “Ini Kisah Tiga Dara” bukan film remake “Tiga Dara” karya Usmar Ismail, namun memang terinspirasi film yang baru saja direstorasi tersebut.
Film ini tentu tampak berbeda dari “Tiga Dara,” karena dibuat dari perspektif seorang perempuan dan dikemas lebih kekinian. Terdapat sedikit sindiran halus mengenai tradisi pernikahan seperti pesta pernikahan yang harus dilakukan, hingga rela menjual aset keluarga seperti tanah dan sebagainya. Celotehan seperti anak pertama tidak boleh dilangkahi pernikahannya oleh sang adik agar tidak menjadi perawan tua, namun dikemas dengan dialog yang menghibur.
“Ini Kisah Tiga Dara” mulai tayang di jaringan bioskop Tanah Air mulai 1 September 2016. Yuk, siap-siap ajak saudara perempuan atau sahabat-sahabat wanita Anda untuk nonton bareng!
[Baca juga tentang Tiga Dara dan kenangan masa kecil Nia Dinata]
Foto: SA Films