Masalah perbedaan gaji antara karyawan wanita dan pria tak pernah habis dibicarakan.
Beberapa survei malah menyebutkan kalau wanita cenderung digaji lebih rendah daripada pria!
Berdasarkan survei yang diadakan oleh IT Contract and Recruitment Association (ITCRA), Australia, rata-rata karyawan IT wanita di Australiadibayar 28% lebih rendah daripada karyawan IT pria. Bahkan, perusahaan sebisa mungkin menempatkan karyawan wanita di posisi administratif agar bisa menggajinya lebih rendah.
Penelitian Chartered Management Institute (CMI) juga menunjukkan bahwa wanita cenderung mendapat bayaran lebih rendah sekitar 10% dibandingkan pria, meski memiliki peran dan jabatan yang sama.
Sementara itu, menurut Warwick Business School, Kanada, ketidaksetaraan gaji antara wanita dan pria terjadi di 20 negara industri. Peringkat pertama ditempati oleh negara Jepang.
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia? Untungnya, saat ini sudah sangat jarang perusahaan membedakan gaji antara wanita dan pria hanya berdasarkan gender.
Standar gaji lebih didasarkan pada lingkup pekerjaan, tanggung jawab, maupun kompetensi seseorang. Kalaupun ada perbedaan, lebih pada tunjangan karena pria dianggap menanggung anak dan istri, sedangkan wanita selalu dianggap single (agak bikin kzl, sih).
Selain itu, salah satu alasan wanita mendapat gaji lebih rendah dari pria adalah kurangnya kemampuan negosiasi. Banyak wanita yang tidak menegosiasikan gaji saat wawancara kerja karena takut memengaruhi proses penerimaan mereka sebagai karyawan.
Hal ini berbeda banget dari pria yang berani ‘pasang harga' saat sedang melamar pekerjaan.
Terbukti, nih, menurut Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg, 57% pria selalu menegosiasikan gaji saat wawancara kerja. Sebaliknya, hanya 7% wanita yang berani melakukannya. Duh, rugi banget!
Wanita juga selalu berprinsip ‘lebih baik nanti' dalam urusan negosiasi gaji alias menunggu atasan melihat kinerja terlebih dahulu. Muncul harapan kalau gaji akan naik setelah hasil kerja terlihat memuaskan di mata atasan. Padahal, perusahaan jadi menganggap ini kesempatan memberikan gaji di bawah standar.
Asal tahu saja, saat menawarkan nominal gaji di tahap wawancara kerja, perusahaan sudah menurunkan standar karena berharap calon karyawan mau bernegosiasi. Kalau ragu memasang harga atau bahkan pasrah, sudah pasti gaji yang Anda dapatkan akan kecil.