Tahukah Anda bahwa peternakan sapi ternyata menyumbang 15% pemanasan global yang memicu perubahan iklim di bumi?
Dalam proses mencerna makanan, sapi akan bersendawa dan mengeluarkan lagi makanannya untuk dikunyah kembali. Dan itu terjadi berulang-ulang dengan melibatkan mikroba untuk memecah makanan.
Salah satu mikroba di dalam lambung tersebut memproduksi gas metana (CH4) yang akan bereaksi dengan oksigen dan berubah menjadi karbondioksida. Metana juga dihasilkan dari kentut sapi.
Gas metana inilah yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan kekuatan 20 kali kekuatan karbondioksida, sehingga ikut meningkatkan suhu bumi.
Sisa pakan ternak juga akan menghasilkan zat nitrat dalam jumlah besar di dalam tanah, lalu terbawa hujan ke sungai, sehingga sungai pun tercemar dengan zat kimia dan mikroba berbahaya.
Selain itu, dibutuhkan hampir 2.000 galon air bersih hanya untuk menghasilkan satu pon (0,5 kg) daging sapi. Bandingkan dengan 200 galon air untuk menghasilkan satu pon kentang atau gandum.
Sebanyak 80% antibiotik yang terjual di AS digunakan untuk hewan ternak (hanya 20% untuk manusia dan hewan peliharaan). Padahal, tak semua hewan ternak yang diberi antibiotik sakit. Alhasil, manusia yang mengonsumsi hewan ternak tersebut akan menjadi lebih resisten (kebal) terhadap antibiotik.
Ikan laut memang kaya akan omega-3 dan kita disarankan untuk banyak mengonsumsi ikanlaut. Namun, permintaan yang terlalu besar akan ikan laut dan seafood akan mengakibatkan overfishing yang menguras isi laut.
Ikan tak sempat besar, bahkan tak sempat bertelur, karena keburu ditangkap, dan pada akhirnya laut kita akan kekurangan atau malah kehabisan ikan.
Dan yang tak kalah penting adalah kesejahteraan hewan ternak (termasuk ikan air tawar) yang telah rela (atau dipaksa rela) mengorbankan diri untuk dikonsumsi oleh manusia.
Permintaan yang besar akan daging dan produk hewani lainnya membuat hewan ternak dieksploitasi di luar kemanusiaan. Mereka harus hidup berdesak-desakan di dalam kandang kecil, sebagian bahkan tak pernah menikmati sinar matahari langsung sejak lahir hingga disembelih.
Mereka dipaksa cepat besar dengan menyuntikkan hormon ke tubuh mereka agar bisa lebih cepat dijual dan dikonsumsi, hidup hanya dalam bilangan minggu atau bulan, serta masih banyak kekejaman lain yang harus mereka alami untuk memenuhi kerakusan manusia, yang lama-lama terus meningkat dan tak ada habisnya.
Dengan menjadi reducetarian, taruhlah setiap harinya Anda berhasil mengurangi konsumsi bahan makanan dari hewan sebanyak 30% saja.
Bayangkan bila jutaan orang melakukan yang sama, maka permintaan akan produk hewani secara global akan ikut berkurang. Dan dengan demikian, hewan ternak bisa menikmati hidup lebih lama dan mendapat perlakuan lebih layak, polusi udara dan air bisa dikurangi, pemanasan global bisa dikendalikan.
Sebuah hal kecil bila dilakukan bersama-sama dengan niat yang mulia, tentunya berdampak besar bagi kesejahteraan Bumi beserta seluruh makhluknya. Sebuah cita-citabesar yang kita semua bisa ikut berkontribusi di dalamnya.