Ia sering mencari kesamaan antara karakter yang ia perankan dengan dirinya sendiri, sehingga ia bisa menyampaikan perasaan sang tokoh dengan baik. “Film itu, kan, cara kita untuk sharing feeling. Saya harus masuk ke sebuah karakter dan merasakan perubahan emosi yang dialami karakter itu,” katanya serius. Ia ingin mematahkan anggapan bahwa model biasanya tak bisa berakting.
Imel mulai ditawari berakting di sinetron televisi. Sinetron pertamanya bergenre thriller, yang masih langka pada masa itu, disutradarai Nayato Fio Nuala. Setelah menyelesaikan 13 episode, Imel mendapat tawaran berakting di sinteron lain untuk memerankan tokoh antagonis. “I like to challenge myself, jadi tanpa pikir panjang saya ikut casting,” kenang Imel.
Ia memang senang mengikuti casting film dan screen test. Meski beberapa kali gagal, ia tak pernah menyerah untuk mengikuti casting selanjutnya. “Terkadang film itu jodoh-jodohan,” katanya. Screen test ia jalani jika sutradara telah memiliki beberapa kandidat aktor, sehingga harus menyeleksi siapa yang paling tepat.
Tahun 2004, Imelda Therinne mulai main film layar lebar. Setelah bermain dalam 10 film, pada tahun 2013 ia akhirnya memenangkan penghargaan sebagai Aktris Terbaik dalam Indonesian Movie Awards untuk perannya dalam film “Belenggu.” Film bergenre horor psikologis itu disutradarai oleh Upi. “Sudah cukup sembilan tahun menjadi model, sekarang saya menikmati berakting,”
kata Imel.
Masih banyak peran yang ingin ia mainkan karena menurutnya perfilman Indonesia masih belum mengeksplorasi banyak genre. Ia ingin bermain di film kolosal, atau drama musikal seperti “La La Land.”
Imel suka menari sejak kecil, terutama karena ia sempat dibesarkan di St. Louis, Amerika Serikat, saat ayahnya melanjutkan kuliah di sana. Teman-teman Imel kebanyakan pria kulit hitam, dan ia sangat menyukai suara dan tarian mereka. Ia mengidolakan Michael Jackson. Imel sempat berencana mengambil sekolah tari, namun waktunya tak cukup karena kuliah ayah Imel keburu rampung. Kembali ke Jakarta, ia mengikuti kursus ballet jazz di Namarina. Kini Imel lebih banyak menari bersama anak-anaknya di rumah.