
“Main di film musikal adalah mimpi saya sejak lama. Dan saya sangat bersyukur Teh Nia (Nia Dinata—red) memilih saya untuk menjadi salah satu pemeran utamanya,” katanya. Meski punya latar belakang sebagai penyanyi dan penari, ternyata main film musikal tidak semudah perkiraannya. “Menyanyi dan menari di panggung ternyata beda banget dengan di film musikal. Artikulasinya juga beda. Pokoknya, masih banyak yang harus saya pelajari.”
Ia juga harus main bersama Tara dan Tatyana, dua aktris yang sebelumnya tidak dikenalnya. Tara hanya kenal nama, sementara Tats—panggilan Tatyana—benar-benar pendatang baru.
“Begitu bertemu Tara, kami langsung nyambung. Dia orangnya tidak fake, apa adanya, sehingga kami merasa nyaman. Sedangkan Tats awalnya masih malu-malu, sehingga sempat ada gap di antara kami. Tapi untungnya tidak lama. Setelah itu, kami semua jadi kompak sekali, seperti kakak-adik beneran. Sampai sekarang, mereka tetap memanggil saya ‘Kak Gendhis.’ Padahal saya anak bungsu, sehingga saya juga belajar menjadi kakak,” kata wanita yang menggambarkan sosok dirinya dengan full of life, bubbly, and compassionate.
Yang membuatnya makin senang, ia jadi jatuh cinta pada Pulau Flores, NTT, yang menjadi (sebagian) lokasi syuting film itu. “Meskipun mataharinya kembar 10 saking panasnya—suhunya bisa mencapai 43 derajat Celcius—saya seolah disadarkan, betapa indahnya negeri kita. Saya yang orang Indonesia saja sebelumnya tidak tahu ada tempat secantik itu, terutama Pantai Koka, Bukit Salib, Maumere, dan Sikka. Suatu saat saya ingin ke sana lagi.”
Namun yang membuatnya tidak berpikir dua kali untuk menerima tawaran main di film ini adalah Nia Dinata. “Selain ibu saya, wanita yang paling menginspirasi saya adalah Teh Nia. Dia wanita yang luar biasa, visi dan skill-nya. Tapi yang paling luar biasa adalah hatinya,” katanya. “Teh Nia-lah yang pertama kali melihat potensi saya di bidang akting, dan orang pertama yang memberi kepercayaan kepada saya untuk memainkan peran utama dalam film arahannya, Berbagi Suami (2006). Itu film pertama saya, dan langsung membuat saya masuk nominasi sebagai Pemeran Wanita Terbaik di FFI 2006.”
Setelah kesampaian main film musikal, apalagi yang masih ingin diraihnya dalam karier? “Saya ingin main film action!” ujar Shanty, tertawa. “Saya serius. Saya bisa taekwondo, dan sekarang sedang belajar kungfu. Mungkin itu bisa jadi bekal untuk main dalam film action.”
[Simak juga cerita Bunga Citra Lestari dan passion-nya]
Foto: Roni Bachroni
Pengarah gaya: Erin Metasari
Asisten pengarah gaya: Siti H. Hanifiah
Tata rias dan rambut: Merry Welinda
Busana: Saint Laurent (Private Collection)