Saya bukan penonton film horor, walau tak menolak nonton film thriller. Mungkin itu alasannya saya memberanikan diri menonton "A Quiet Place," yang disebut-sebut sebagai film horor fiksi ilmiah karena penjahatnya adalah makhluk asing.
Sesuai judulnya, film ini dibuka adegan dengan tata suara nyaris berbisik: Langkah-langkah kaki telanjang di lantai dan tanah, angin berembus, gugurnya daun, hingga gesekan kulit saat tangan berkomunikasi dalam bahasa isyarat.
Film ini memiliki setting distopia alias masa depan buruk ala film-film apokaliptik. Bumi tampaknya nyaris musnah karena serangan makhluk misterius buta yang memburu semua yang bersuara keras. Dari tumpukan koran, terbaca kalau serangan ini menyerang hingga Shanghai.
Sebuah keluarga yang terdiri atas ayah (John Krasinski), ibu (Emily Blunt), anak perempuan, dan dua anak laki-laki berjalan melintasi jembatan terpaksa mengalami peristiwa yang membuat mereka menyimpan rasa bersalah.
Hampir setahun kemudian, keluarga itu masih hidup dalam kesunyian. Sang ibu sedang hamil tua, dan sang ayah berusaha memperbaiki alat pendengaran untuk si anak perempuan atau si sulung, yang ternyata tuna rungu.
Kesunyian di tengah mereka mulai terusik ketika makhluk misterius (yang bukan hanya satu-dua) mulai menampakkan diri, bahkan masuk ke rumah mereka ketika sang ibu mengeluarkan suara karena kakinya tertusuk paku, dan air ketubannya mulai pecah.
Sungguh, saya tidak menyangka kalau "A Quiet Place," yang minim ilustrasi musik dan mempermainkan emosi penonton ala "Signs," adalah film menegangkan tak ubahnya pertarungan Ripley di kapal sempit dalam "Alien."
Keluarga kecil itu berusaha mempertahankan diri mereka dengan mempersiapkan diri sedetail mungkin. Namun faktor kejutan memang tak bisa mereka prediksi, termasuk ketika sang ibu menahan sakit karena akan melahirkan, padahal si makhluk sedang berkeliaran di dalam rumah.
Film ini adalah film kedua John Krasinski sebagai sutradara. Bersama Bryan Woods dan Scott Beck, ia juga menulis skenario film ini. Sang istri, Emily Blunt, berakting meyakinkan sebagai seorang istri dan ibu yang pernah kehilangan, ketakutan, namun tetap optimis.
Tanpa bertele-tele, "A Quiet Place" menawarkan ketegangan sekaligus drama keluarga tanpa suara sepanjang 90 menit yang sukses membuat penonton (apalagi saya) berisik, bahkan tak berhenti menjerit.
Adegan penutup pun begitu cerdas sampai-sampai penonton bertepuk tangan sambil berseru, "Anj***!"
Foto: Paramount Pictures