Fashion yang memberdayakan di Jakarta Fashion Week 2019 bukan omong kosong; makin banyak desainer dan label merayakan kolaborasi lewat karya yang menyebarkan kebaikan lebih luas.
Kebaikan itu tak terbatas untuk manusia atau komunitas yang terlibat di dalamnya, tapi juga untuk alam sekitar, hingga masa depan para calon pencinta fashion.
Energi memberdayakan tak hanya menghasilkan koleksi fashion terkini yang cantik di runway, tapi juga menyerukan inklusivitas, cinta bumi, hingga saling membantu.
Sembilan koleksi ini adalah contohnya dari runway Jakarta Fashion Week 2019.
1. Anne Avantie
Tenun baik dari Donggala maupun Lombok menjadi bintang utama koleksi Anne, yang ikut menggalang dana untuk korban gempa di Lombok, Palu dan Donggala. Show-nya menjadi salah satu trending topic berkat kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, di runway.
2. Batik Chic
Cinta Novita Yunus pada kain Nusantara dituangkannya lewat beragam koleksi, termasuk yang bereksplorasi menembus batas. Ia mengolah tenun Toraja bersama kain shibori menjadi koleksi dengan daya pakai tinggi dalam siluet yang cocok untuk sepanjang tahun.
3. Batik Marunda
Dekranasda DKI Jakarta memberdayakan para penghuni Rusun Marunda dan sekitarnya untuk membuat kain batik Marunda. Motifnya modern, menampilkan siluet ikonis di Jakarta, termasuk gedung-gedung bersejarahnya.
4. Eridani
Siluet Eri yang melekat indah di tubuh pemakainya kali ini berpadu elegan dengan bermacam tenun, dan pewarnaan alami. Eri bekerja sama dengan Warlami atau Perkumpulan Warna Alam Indonesia, memberdayakan para perajin lokal dalam menciptakan koleksi yang lebih ramah lingkungan.
5. FBudi
Desainer Indonesia Fashion Forward ini memang tak henti menciptakan koleksi yang mendukung sustainable fashion. Zero waste adalah misinya, diwujudkan lewat koleksi dari sutra dengan pewarnaan indigo di Flores, katun dari Pekalongan, serta katun yang diwarnai alami di Bandung.
6. Purana
Nonita Respati mencintai dan terus mengeksplorasi kain Nusantara, termasuk batik dan teknik ikat-celup (tie-dye). Ia berkolaborasi dengan Humbang Shibori, wadah perajin teknik ikat-celup tradisional dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
7. Sean Sheila
Memberdayakan para penyandang disabilitas untuk membuat koleksi mereka telah lama dilakukan Sean Loh dan Sheila Agatha. Bekerja sama dengan British Council, mereka menghadirkan koleksi yang diperagakan model disabilitas.
8. Teatum Jones
Desainer asal Inggris ini tak henti menyuarakan inklusivitas dalam fashion, juga fashion yang positif dan memberdayakan wanita. Ia membuktikannya, ketika ia menampilkan model disabilitas membawakan koleksinya di runway.
9. Toton
Tahukah Anda kalau Sundel Bolong menjadi inspirasi utama koleksi Pemenang Womenswear - Regional Asia 2017 International Woolmark Prize ini? Bali dan Papua ikut menginspirasi Toton, yang mendaur ulang denim dengan teknik koyak-cabik, perca, dan jahit tindas.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week 2019