Akting Julias sebagai Miranda jelas tak diragukan lagi (dan apalah artinya film Garry Marshall tanpa Pretty Woman ini). , meski di sini porsi perannya tak sebanyak peran Jennifer. Kehilangan ‘cinta sejati’ sekaligus seorang anak perempuan, ia memutuskan untuk mengejar karier yang menjadi hal penting dalam hidupnya. Menjadi ambisius dalam dunia profesional jelas tak serta merta mematikan hati dan kasih sayangnya.
Polah para tokoh mengajak kita tertawa bersama. Anda juga bisa merasakan haru-birunya adegan para karakter di momen-momen yang emosional. Setting-nya terasa real, lengkap dengan kelakuan para ibu sebagai wanita dan manusia biasa yang kerap menjengkelkan—tapi tak sadar dengan hal itu.
Mereka menghadapi anak-anak mereka yang sudah dewasa, lalu berdamai dengan persepsinya sendiri yang—sebenarnya—menjadi biang keladi drama kehidupan mereka. Pada akhirnya, seperti kata Jesse, apa pun yang terjadi, wanita di hadapannya itu tetaplah ibu yang akan selalu ia sayangi. Ibu juga manusia, kan....
[Baca juga tentang 5 mitos baru dalam drama Korea]
Foto: Open Road Films