Anda mungkin sering mendengar soal diet garam. Beragam katering diet juga senang mempublikasikan program katering dengan menu salt-free. Padahal, menurut Emilia E. Achmadi, MS, RDN, Clinical Dietics & Sport Nutrition, diet garam sebaiknya dihindari.
"Kita mengonsumsi garam yang salah dengan jumlah yang salah. Jadi, solusinya bukan sama sekali menghindari garam. Kita perlu memilih garam yang tepat dengan penggunaan yang tepat," ujar Emilia saat peluncuran Nu Oceana di Jakarta, 6 April 2016.
Yang paling Emilia takutkan, jika seseorang menghindari garam adalah akan terjadi sesuatu di jantung orang itu. Kekurangan garam pada tubuh juga dapat menyebabkan kram dan osteoporosis. "Pasien saya yang termuda berusia 22 tahun. Dia sudah menderita osteoporosis karena diet berlebihan, termasuk menghindari garam, untuk menjaga bentuk tubuh," jelas Emilia.
Sebagai nutrisionis yang dipercaya Kemenpora, Emilia juga mengurusi para atlet. Atlet yang ditanganinya sering mengalami kram karena terlalu berkeringat. Ketika berkeringat, tubuh kehilangan garam sehingga atlet biasanya butuh cairan elektrolit. "Kategori atlet adalah yang melakukan olahraga selama lebih dari 3 jam setiap hari. Untuk kita yang berolahraga 1 jam setiap hari, hanya perlu mengonsumsi air putih yang cukup," kata Emilia.
[Baca cara merawat kecantikan dengan garam laut]
Jika Anda tidak menyukai air putih, Anda bisa mengonsumsi Nu Oceana yang terbuat dari bahan alami sea salt dan lemon asli (lemonade). Menurut Emilia, Nu Oceana berada di bawah minuman elektrolit dan aman dikonsumsi untuk orang yang aktif. "Hanya atlet yang butuh cairan eketrolit," tegasnya. Namun Nu Oceana juga tak dapat menggantikan air putih dalam konsumsi sehari-hari. Anda tetap perlu meminum air putih secukupnya.
Sebelum berbentuk minuman, sea salt sudah digunakan untuk penyedap masakan. Emilia menyarankan agar mengganti penggunaan garam industri dengan sea salt alami karena sea salt memiliki kandungan mineral yang banyak. Sea salt diproduksi melalui penguapan air laut sehingga memiliki lebih banyak kandungan mineral.
"Gaya hidup kita di kota besar yang sering mengonsumsi makanan dan minuman cepat saji, tinggi garam dan tinggi gula, menyebabkan tubuh menjadi sangat asam. Untuk membuat tubuh menjadi lebih basa, sebaiknya kita mengonsumsi lemak yang baik, infused water, juga sea salt," ujar Emilia.
Sea salt memang lebih mahal ketimbang garam industri biasa. Tapi dengan kelebihannya untuk menjaga kesehatan, apakah Anda masih perlu mengkhawatirkan harga garam?