Jakarta Fashion Week Series, atau Road to Jakarta Fashion Week 2020, telah digelar sejak Februari dengan Yogyakarta sebagai tempat utama. JFW Series memiliki dua kompetisi bergengsi yang tak boleh dilewatkan mereka yang ingin berkarier di industri fashion: Lomba Perancang Mode (LPM) 2019, dan Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM) 2019.
Road show ini dibuka dengan sosialisasi dan workshop bertema Brand Identity sekaligus sharing bersama alumnus di Institut Seni Indonesia (ISI) di kawasan Bantul, Yogyakarta, pada 7 Februari 2019.
JFW membawa pembicara istimewa, Pemenang LPM 2011, Lulu Lutfi Labibi, yang kebetulan juga alumnus ISI.
Lulu, yang kini namanya identik dengan koleksi tenun bersalur itu begitu bersemangat berbagi cerita di tempat ia pertama kali memantapkan diri belajar fashion. Lulu bercerita pengalamannya mengikuti berbagai lomba untuk mengasah kemampuannya demi menjuarai LPM.
Dengan persiapan yang matang serta riset yang cukup dalam ia berhasil menjuarai LPM 2011. Ia juga memberikan pendapat tentang topik mengikuti tren atau menjiplak karya orang lain. “Lihat spiritnya, bukan mencontek cutting-nya,” begitu pesan Lulu kepada para mahasiswa ISI tentang cara terinspirasi desainer lain.
Di hari yang sama, LPM dan LPMM juga menggelar sosialisasi bersama Komunitas Fashion Yogyakarta di Jogja City Mall. Tampil sebagai pembicara tamu adalah Dani Wilastri, desainer dengan label Danijab. Ia berkisah bagaimana ia akhirnya menemukan signature design dan mengeksplorasi lurik.
Mengikuti LPM dan LPMM bisa menjadi awal yang baik dalam menemukan ciri khas rancangan, sekaligus memantapkan brand identity.
“Selain berkesempatan untuk menampilkan koleksi di Jakarta Fashion Week, peserta akan mendapatkan pembelajaran bagaimana realita di dunia mode Tanah Air,” ungkap Erwin Suganda, Creative Director UBS Gold, yang akan menjadi juri LPM.
“Mereka juga bisa menjalin networking dan menyiapkan diri untuk showmanship sesuai standar internasional,,” Ai Syarif, Creative Advisor JFW, menambahkan.
Apalagi Pemenang LPM dan LPMM mendapatkan Fashion Short Course di Istituto Marangoni di Milan dan Firenze. Di sana, mereka tak hanya menambah ilmu fashion yang mumpuni tapi juga belajar dari pengalaman para teman-teman dari berbagai negara.
Tahun ini juga menjadi momen istimewa bagi LPM, yang merayakan anniversary ke-40, sejak pertama kali diadakan pada tahun 1979. Saat itu, Samuel Wattimena yang berusia 18 tahun menjadi pemenangnya. Dan hingga kini, LPM konsisten melahirkan desainer yang menjadi trendsetter di Tanah Air.
Foto: Nabila Kariza