Media sosial sempat heboh karena Dee mengunggah foto Presiden Joko Widodo yang membeli buku terakhirnya, Supernova Intelegensi Embun Pagi (IEP), saat berkunjung ke toko buku di Ambon.
“Kalau dibeli begini, gimana saya nggak jadi mewek?” tulis Dee pada caption foto. IEP adalah seri penutup Supernova yang terbit tahun 2016.
Buku ini meraih sejumlah penghargaan, di antaranya Penulis dan Buku Favorit di Anugerah Pembaca Indonesia 2016 oleh Goodreads Indonesia, Book of The Year 2016 dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dan PNFI Award 2016 kategori Best Fantasy Fiction dari Penggemar Novel Fantasi Indonesia. Terbitnya IEP juga menandai perjalanan 15 tahun Dee menulis serial Supernova.
Dee menyukai menulis sejak kecil. Jika kebanyakan penulis mulai menulis karena suka membaca, tidak begitu dengan Dee.
“Cerita itu seperti tumbuh subur dalam kepala saya. Seperti punya tanah subur di otak, hanya perlu diberi benih sedikit. Begitu pula hubungan saya dengan ide cerita. Dapat satu percikan sedikit saja bisa berkembang luas. Maka tanpa membaca pun saya bisa membayangkan cerita.
“Membaca buat saya lebih seperti stimulasi atau kalau perlu mendapat informasi. Saya sangat suka membaca tetapi tanpa membaca pun saya bisa menulis, walaupun itu harus jadi kegiatan yang tak boleh
dipisahkan,” ujar Dee.
Semua buku karya Dee telah diadaptasi ke layar lebar, kecuali Supernova, karena baru seri pertama yang difilmkan dari delapan seri yang sudah ia tulis. Di antara semua buku yang telah diadaptasi, ternyata hanya Perahu Kertas yang ia bayangkan akan menjadi serial televisi.
“Saat menulis saya membayangkan formatnya akan seperti Meteor Garden,” ujar Dee, lalu tertawa. “Tetapi karena pertelevisian Indonesia tidak terlalu kondusif dan tidak sesuai dengan khayalan saya—kita kulturnya lebih ke sinetron, saya tidak mengupayakan ke arah sana.”
Saat Hanung Bramantyo tertarik memproduksi film Perahu Kertas, Dee pun terjun langsung menulis skenarionya. Film utuhnya berdurasi 4,5 jam, sehingga Hanung membaginya dalam dua film ketimbang membuang setengah film.
Foto: Dr. Tompi @Glymps
Pengarah gaya: Erin Metasari
Busana: Major Minor Maha
Rias wajah & rambut: Zuber
Asisten pengarah gaya: Siti H. Hanifiah
Lokasi: Djule Kofi, Jakarta Selatan