
Desy Ratnasari tak pernah tanggung-tanggung. Sebagai aktris film dan sinetron, sebagai penyanyi, dan dalam urusan pendidikan, Si Teteh selalu ingin meraih yang terbaik.
Sekarang ia terjun ke dunia politik. Apalagi yang ingin dicapainya?
Tompi—penyanyi, dokter spesialis bedah plastik, dan sekarang menekuni fotografi—punya cara sendiri untuk memancing ekspresi Desy Ratnasari di depan kamera. “Aku minta kamu tampilkan reaksi spontan begitu aku sebut nama tertentu,” tantang Tompi.
“Tukul Arwana!”
Senyum Desy merekah lebar, matanya bersinar geli.
“Fahri Hamzah dan Fadli Zon!”
Desy mengerutkan bibirnya, cemberut sebal. Tapi sesaat kemudian ia tertawa ngakak ketika menyadari bahwa Tompi sedang mengerjainya.
Desy Ratnasari memang tak pernah kehilangan sikap profesionalnya, yang menjadi reputasinya bahkan ketika namanya tengah meroket di dunia hiburan pada dekade 90-an.
Ia datang tepat waktu di studio foto milik Tompi dan dengan sabar menunggu kedatangan penata rias yang sedikit terlambat karena terjebak macet. Dia tak pernah menolak pakaian apa pun yang disodorkan pengarah gaya, atau ketika diminta bergaya seperti apa pun.
Tak banyak yang berubah dari Desy, kecuali beberapa tahun belakangan ini ia sudah berhijab. “Dan sudah tua,” timpalnya, tertawa. Tubuhnya tetap ramping. Tawanya yang girlish juga masih sama, membuat wajahnya terlihat jauh lebih muda ketimbang usianya yang kini 43 tahun.
Desy terjun ke dunia hiburan di usia sangat muda, baru 14 tahun, setelah gadis asal Sukabumi ini menjadi pemenang kedua Gadis Sampul yang diselenggarakan Majalah Gadis.
Setelah menyelesaikan SMA di Sukabumi, ia hijrah ke Jakarta. Dulu ia pernah mengatakan, dunia hiburan suka memandang sebelah mata ‘gadis daerah’. Mungkin karena itu ia terpacu untuk membuktikan diri bahwa ia tak bisa dipandang enteng.
Sebagai aktris film dan sinetron, ia pernah menjadi yang terlaris dan termahal di dekade 90-an. Sebagai penyanyi, ia pernah melempar lagu hit—Tenda Biru—yang melegenda. Dalam urusan pendidikan pun, ia ingin menjadi yang terbaik.
Wanita yang akrab disapa Teteh ini menyelesaikan studi S-1-nya di Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Jakarta, S-2 Psikologi Terapan di Universitas Indonesia, dan S-2 Magister Profesi (Psikologi) di Universitas Atma Jaya pula.