Sebuah penelitian oleh National Center on Sleep Disorder di Amerika membuktikan bahwa masyarakat masa kini tidur lebih sedikit dibandingkan satu abad yang lalu.
Padahal kurang tidur bisa menimbulkan akibat-akibat buruk, antara lain melemahnya sistem kekebalan tubuh serta menurunnya kemampuangat berkonsentrasi, mengatur perhatian, dan produktivitas. Karena itu, tidur seharusnya dijadikan prioritas dan bukan sekadar kebutuhan yang bisa 'ditawar'.
Anda bisa saja tidur hanya empat jam di malam hari dan merasa baik-baik saja. Namun bila siangnya Anda berada di ruangan dengan stimulus rendah, misalnya ruang seminar yang membosankan pada pukul 2 siang, Anda akan mati-matian berusaha melek.
Jadi, berapa jam seharusnya Anda tidur? Cobalah tes sederhana ini. Perkirakan berapa lama kebutuhan tidur Anda dalam sehari, misalnya 7 jam.
Selama 6 hari, tidurlah pada jam yang sama setiap malam (misalnya mulai pukul 22.00), dan pasang weker agar Anda bangun di jam yang sama setiap pagi (misalnya pukul 5.00).
Pada hari ketujuh, tetaplah tidur pukul 22.00, tapi jangan pasang weker. Jika esok harinya Anda terbangun pukul 5.00 dengan sendirinya, berarti kebutuhan tidur Anda telah terpenuhi. Tapi bila Anda molor jauh dari pukul 5.00, berarti Anda perlu tidur lebih dari 7 jam sehari.