Berperan sebagai seorang atlet panahan, maka Chelsea menjalani latihan berat layaknya seorang atlet. Latihan memanah itu berlangsung selama 3-4 bulan sebanyak tiga kali seminggu di bawah arahan Pataar Pandiangan—anak dari atlet panahan Donald Pandiangan, yang dulu melatih Tiga Srikandi. Sekali latihan bisa menghabiskan waktu selama 4 jam!
“Panahan itu ada tekniknya. Kalau kita salah jepret, maka tali busurnya akan mantul ke tangan kita sendiri. Jadi, yang pertama-tama memang pasti kena. Kalau kata coach aku, kita belum jadi seorang pemanah kalau belum pernah terkena pantulan tali busur. Jadi harus luka-luka dulu baru jadi pemanah,” kata Chelsea. Saat tak sedang latihan memanah, Chelsea melatih fisik dengan joging dan berolahraga di gym. “Kita harus mempersiapkan fisik buat syuting karena syutingnya memang nggak gampang. Ada adegan lari ke bukit, ada juga yang harus lari beberapa kilometer keliling Ujung Genteng di Sukabumi. Ada juga adegan naik ke barel,” kata Chelsea.
Tak hanya keahlian memanah dan akting yang diasah. Chelsea pun tampil all out dengan gaya 80-an. Di film “3 Srikandi,” rambut Chelsea yang aslinya lurus harus dikeriting permanen. Kulit Chelsea pun digelapkan agar lebih mirip sosok atlet yang terbiasa berpanas-panasan. Demi totalitas berakting, Chelsea pun tak keberatan berada di bawah sinar matahari. Ia mengaku tak menjalani perawatan khusus untuk menjaga kulitnya.
“Di sini aku benar-benar harus memosisikan diri sebagai atlet. Yang memang nggak takut panas, nggak takut matahari, dan terjun ke lapangan untuk sports,” ungkap Chelsea. Makin penasaran pada akting Chelsea dalam “3 Srikandi,” kan. Film “3 Srikandi” ditayangkan serentak di seluruh Indonesia mulai 4 Agustus 2016.
Foto: Nicky Gunawan
Foto tambahan: Multivision Plus
Pengarah gaya: Fiqi Banafsaji & Felicia Beatrix
Rias wajah dan rambut: Ryan Ogilvy
Busana: Patrick Owen