Namun, eksklusivitas produk-produk Tulisan bukan hanya dari kualitas bahan-bahan dan cara pembuatan yang prima, serta prinsip eco-friendly yang diterapkan. Melainkan dari ide-ide kreatif dan liar Melissa yang bagaikan sumur tanpa dasar, tiada habisnya. Bagi Melissa, semua hal yang ia temui memiliki cerita dan keunikan, dan semua itu bisa ia eksplorasi dengan asyik sekehendak hati dan mood-nya. Baginya, setiap koleksi Tulisan merupakan rangkaian sebuah cerita tentang harapan dan cinta. Selain itu, “Saya ingin menjadikan Tulisan sebagai Artist-Illustrated Editions from the New East Indies, sebagai ungkapan rasa cinta saya yang sangat tulus terhadap Indonesia,” kata ibu dari Miya, 10, dan Clio, 7, ini.
Menyatukan tiga hal—menyalurkan ide-ide kreatif, menjalankan bisnis yang beretika, dan tetap menghasilkan keuntungan—tentu bukan hal yang mudah dan tanpa hambatan. “Tidak jarang ide-ide liar saya di-cut sama Si Fadly ini, karena dianggap terlalu mengawang-awang atau terlalu mahal untuk diwujudkan, ha ha ha…,” katanya bercanda, sambil dengan sayang menepuk bahu CEO perusahaannya, yang selama ini menangani manajemen bisnis dan keuangan Tulisan.
[Baca juga duo suami-istri di balik Lampu Ruma]
Foto: Previan F. Pangalila
