“Aku ini binatang jalang…. Aku mau hidup seribu tahun lagi.”
Penggalan-penggalan puisi ini paling sering dikutip setiap kali orang bicara tentang Chairil Anwar. Tapi sejauh mana kita orang Indonesia mengenal sosok dan karya penyair Angkatan 45 ini? Dengan jujur Melissa Sunjaya—pendiri dan pemilik Tulisan, sebuah brand pernak-pernik kerajinan tangan buatan Indonesia yang berbasis di Jakarta—mengakui bahwa ia pun sebelumnya nyaris tidak mengenal sosok dan karya Chairil Anwar. Pencarian atas jawaban pertanyaan itulah yang kemudian membawanya mengarungi separuh bumi sekaligus melanglang jagat maya, dan pada akhirnya berlabuh pada sederet karya yang menghiasi koleksi terbaru Tulisan untuk Fall/Winter 2015-2016 yang bertajuk Bio Fantasy, Tribute to Chairil Anwar.
Padahal, mengangkat puisi-puisi Chairil Anwar bukanlah ide awal yang melintas di kepala ibu dua anak ini. Minat dan talenta Melissa yang beragam membuat sebuah ide bisa berputar, berbelok, mengembara, dan berkembang biak ke mana-mana sebelum menemukan bentuk yang ia inginkan. Passion-nya di bidang desain dan menggambar berpadu dengan minatnya yang mendalam pada sastra, filsafat, sejarah, sosiologi, dan banyak lagi.
“Dunia saat ini sebagian besar dihuni oleh generasi Y dan Z, di mana (nyaris) tidak ada lagi batasan antara pria dan wanita di berbagai sektor kehidupan. Bagi saya ini menarik sekali, dan saya tergerak untuk menjelaskan hal itu lewat puisi,” jelas wanita lulusan Art Center College of Design di Pasadena, Amerika Serikat, ini. Namun ia tak bermaksud menulis puisi sendiri, melainkan mengangkat karya penyair terkenal Indonesia. Dan ia menemukan bahwa puisi yang paling sering dikutip orang Indonesia—dari anak SD sampai orang tua—adalah Aku karya Chairil Anwar.