Di Indonesia, Brebes adalah kota penghasil telur asin terbesar. Keberadaan telur asin di Indonesia tergolong masih sangat muda, yaitu pada tahun 1950. Dibuat oleh pasangan suami-istri asal Cina, telur asin merupakan makanan eksklusif.
Telur asin lebih banyak dikirim ke Jakarta. Cara pembuatannya pun berbeda dari negeri asalnya.
Di Indonesia, proses pengasinan telur asin adalah dengan cara membungkus telur bebek dengan campuran bubuk bata merah dan garam, kemudian dilapisi dengan merang yang dibakar.
Telur asin lazimnya memakai telur bebek karena kualitas kulit telur bebek lebih baik daripada kulit telur ayam. Cangkang telur bebek lebih tebal, dan lebih baik dalam menyerap garam. Tekstur telur bebek lebih kenyal dan lebih lezat dibanding telur ayam.
Anda juga bisa membuat sendiri telur asin dari telur ayam, walau kuning telurnya lebih sedikit.
Namun, telur bebek mengandung kolesterol lebih tinggi daripada telur ayam. Satu butir telur bebek mengandung 9 gram protein, 9,6 gram lemak dan 1 gram karbohidrat, dan lemak omega-3.
Dalam satu butir telur bebek juga mengandung sekitar 412 IU vitamin A, vitamin B12, vitamin D dan vitamin E. Mineral yang terdapat di dalamnya adalah selenium untuk menjaga imunitas tubuh, zat besi untuk membantu sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Sisi lainnya, telur bebek mengandung 619 miligram kolesterol. Jumlah ini dua kali lipat melebihi dari batasan asupan harian.
Ketika telur bebek diasinkan, tidak ada yang berubah pada komposisi vitamin, mineral, protein, lemak, dan karbohidratnya. Namun telur bebek yang diasinkan ini mengandung natrium yang cukup tinggi, mengingat ada telur asin yang rasanya sangat asin.
“Yang berubah adalah kandungan garamnya yang tinggi,” jelas Emilia E. Achmadi Ms., RDN, clinical dietitian.
Telur asin mengandung 529 miligram natrium pada setiap 100 gram telur asin. Tingginya garam inilah yang bisa mengganggu kesehatan, dan memicu hipertensi sekunder. Pada penderita hipertensi, konsumsi maksimal natrium 200-400 miligram per hari.
Di Cina, telur asin tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan. Telur asin juga digunakan dalam pengobatan, misalnya menghilangkan demam. Memakan telur asin dengan nasi merupakan obat tradisional Cina untuk menyembuhkan diare.
Di Indonesia, memanfaatkan telur asin sebagai pengobatan pun masih meniru negeri leluhur sang telur asin.
Kandungan protein dan garam dalam telur asin diyakini mampu menahan diare, yaitu telur asin yang dimasak dengan cara dipanggang.