Film Arisan! melambungkan namanya sebagai sosok Andine, seorang sosialitas bergaya glamor. Di luar kesibukannya di dunia film, Aida Nurmala adalah direktur dari Studio One, sebuah perusahaan event organizer dan public relation yang bergerak di bidang fashion. Sejak lama fashion sudah mengalir di dalam darah Aida.
Dunia fashion adalah rumahnya
Dari kecil Aida sudah akrab dengan fashion. Aida sering menemani sang ibu untuk menghadiri fashion show. Sang ibu adalah Sjamsidar Isa, penggagas Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Tak seperti anak remaja seusianya, Aida sudah mengenakan baju rancangan desainer. "Saat SMP, aku sudah memakai baju dari Ghea dan Itang Yunasz -mereka teman-teman ibuku."
Gayanya klasik dan edgy
Kesukaannya untuk tampil berani diterjemahkan lewat sentuhan edgy yang sesuai dengan gayanya yang lebih matang. Gaya klasik ditampilkan dengan dress berpotongan simpel, sedangkan sentuhan edgy tampil lewat aksesoris seperti kacamata, kalung, atau headpiece yang unik. "Bisa saja aku memakai pakaian hitam dari atas sampai bawah. Tiba-tiba aku memakai sepatu beraksen studded. Itu edgy!"
Aslinya bergaya cuek
Ia bisa saja tampil apa adanya ketika makan di pinggir jalan, tapi bisa juga bergaya glamor saat diundang makan malam di restoran mewah. Saat bersantai di akhir pekan, Aida sering menggunakan flat shoes atau sneakers. "Aku nggak habis pikir dengan mereka yang pakai high heels saat ke mal," ungkapnya sambil tersenyum. Ketika bekerja, pilihannya jatuh pada sepatu bermodel wedges yang stylish namun masih tetap nyaman dipakai.
Rapi versi Aida
Tidak seperti orang kantoran kebanyakan, pilihannya jatuh pada dress atau mix and match antara celana atau rok hitam dengan blus. Ia mengoleksi banyak celana hitam dengan blus. Ia mengoleksi banyak celana hitam dengan berbagai model. Tentunya, apa pun yang dipakai harus terasa nyaman.
Desainer favoritnya
Desainer favoritnya adalah Tri Handoko, Mel Ahyar, Stella Rissa, dan Didi Budiardjo. Menurutnya, rancangan mereka sangat nyaman dan pas dengan ukuran tubuhnya.
Saat traveling
Traveling dijadikannya sebagai ajang untuk membeli koleksi tas dan sepatu. Jika pintar-pintar memilih, barang bermerek pun bisa didapat dengan harga miring. "Di Paris aku dapat sepatu-sepatu yang diskon 60 persen!" Aida juga berhasil mendapat tas Givenchy yang menurutnya spesial. Ia tak pernah melihat tas itu di Jakarta sebelumnya. Model tas yang ia miliki berbeda-beda, namun punya satu ciri khas yaitu memiliki unsur fun dengan gaya pop yang ceria.
Foto: Honda Tranggono
Pengarah gaya: Erin Metasari
Dunia fashion adalah rumahnya
Dari kecil Aida sudah akrab dengan fashion. Aida sering menemani sang ibu untuk menghadiri fashion show. Sang ibu adalah Sjamsidar Isa, penggagas Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Tak seperti anak remaja seusianya, Aida sudah mengenakan baju rancangan desainer. "Saat SMP, aku sudah memakai baju dari Ghea dan Itang Yunasz -mereka teman-teman ibuku."
Gayanya klasik dan edgy
Kesukaannya untuk tampil berani diterjemahkan lewat sentuhan edgy yang sesuai dengan gayanya yang lebih matang. Gaya klasik ditampilkan dengan dress berpotongan simpel, sedangkan sentuhan edgy tampil lewat aksesoris seperti kacamata, kalung, atau headpiece yang unik. "Bisa saja aku memakai pakaian hitam dari atas sampai bawah. Tiba-tiba aku memakai sepatu beraksen studded. Itu edgy!"
Aslinya bergaya cuek
Ia bisa saja tampil apa adanya ketika makan di pinggir jalan, tapi bisa juga bergaya glamor saat diundang makan malam di restoran mewah. Saat bersantai di akhir pekan, Aida sering menggunakan flat shoes atau sneakers. "Aku nggak habis pikir dengan mereka yang pakai high heels saat ke mal," ungkapnya sambil tersenyum. Ketika bekerja, pilihannya jatuh pada sepatu bermodel wedges yang stylish namun masih tetap nyaman dipakai.
Rapi versi Aida
Tidak seperti orang kantoran kebanyakan, pilihannya jatuh pada dress atau mix and match antara celana atau rok hitam dengan blus. Ia mengoleksi banyak celana hitam dengan blus. Ia mengoleksi banyak celana hitam dengan berbagai model. Tentunya, apa pun yang dipakai harus terasa nyaman.
Desainer favoritnya
Desainer favoritnya adalah Tri Handoko, Mel Ahyar, Stella Rissa, dan Didi Budiardjo. Menurutnya, rancangan mereka sangat nyaman dan pas dengan ukuran tubuhnya.
Saat traveling
Traveling dijadikannya sebagai ajang untuk membeli koleksi tas dan sepatu. Jika pintar-pintar memilih, barang bermerek pun bisa didapat dengan harga miring. "Di Paris aku dapat sepatu-sepatu yang diskon 60 persen!" Aida juga berhasil mendapat tas Givenchy yang menurutnya spesial. Ia tak pernah melihat tas itu di Jakarta sebelumnya. Model tas yang ia miliki berbeda-beda, namun punya satu ciri khas yaitu memiliki unsur fun dengan gaya pop yang ceria.
Foto: Honda Tranggono
Pengarah gaya: Erin Metasari