Lavender yang berwarna ungu ini memang cantik. Jika ditanam di kebun, selain mempercantik taman atau kebun, bunga lavender adalah 'musuh' bagi nyamuk. Daripada memakai yang sudah menjadi lotion antinyamuk, menanam sendiri lavender di rumah tentu lebih menyenangkan.
Menanam lavender di rumah adalah salah satu tip menjaga keluarga dari gigitan nyamuk yang disarankan oleh Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal tersebut disampaikan Sri dalam acara ASEAN Dangue Day di Jakarta, 15 Juni 2016.
ASEAN Dangue Day diperingati setiap 15 Juni sejak tahun 2011. Ia disepakati oleh para Menteri Kesehatan negara anggota ASEAN dalam 10th ASEAN Health Ministers Meeting pada 22 Juli 2010 di Singapura. Tahun ini, Thailand menjadi tuan rumah dalam acara ASEAN Dangue Day 2016, dengan mengangkat tema "Community Empowerment: A Sustainable Success to Fight Dangue".
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mencatat bahwa pada 1970, hanya sembilan negara yang memiliki endemik DBD (Deman Berdarah Dengue). Namun saat ini sudah menjadi endemik di lebih dari 100 negara. WHO juga menemukan bahwa Indonesia adalah negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar, di bawah Brazil.
Untuk mengendalikan DBD, Kementerian Kesehatan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menyarankan 3M Plus:
1. Menguras tempat-tempat penampungan air (bak mandi, toren, air minum, sampai wadah dispenser).
2. Menutup tempat-tempat penampungan air untuk menghindari nyamuk bertelur dan berkembang biak.
3. Menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas agar tidak menumpuk dan menjadi sarang perkembangbiakan larva nyamuk.
4. Menghindari gigitan nyamuk.
"Selain melakukan 3M, masyarakat dapat menerapkan kegiatan lain di rumah untuk mendukung pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida di penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu di tempat tidur, dan menanam tanaman anti nyamuk seperti lavender," ujar Sri.
Lavender dapat ditanam menggunakan bibit berupa biji. Sebelum ditanam di tempat permanen, biji bunga lavender harus melalui proses penyemaian. Tanah yang digunakan sebagai media penyemaian dapat dicampur dengan pupuk kompos maupun sekam padi. Ketika sudah menjadi kecambah, bibit dapat dipindahkan ke media tanam yang permanen.
Jangan tempatkan bunga lavender di area yang terkena cahaya matahari langsung. Jika terkena panas, daun bunga lavender akan layu. Anda juga tak perlu terlalu sering menyiram tanaman ini karena lavender tidak membutuhkan terlalu banyak air.
Pupuk organik dapat digunakan untuk membuat tanah atau media tumbuh lavender lebih subur. Pemupukan juga membuat bunga lavender tumbuh lebih cepat. Setelah tanaman tumbuh sekitar 10 cm, ia dapat dipindahkan ke area yang lebih mendapat sinar matahari, namun jangan terlalu panas. Selamat mencoba!
[Baca juga 4 kebiasaan sederhana agar hidup lebih sehat]