
Pementasan teater Bunga Penutup Abad memang perlu diacungi jempol. Baru saja ticket box dibuka, tiket pementasan teater ini sudah ludes terjual. Banyak penikmat teater yang bersedih karena tak kebagian pementasan di Gedung Kesenian Jakarta selama tiga hari, 25-27 Agustus 2016.
Cerita Bunga Penutup Abad sendiri adalah adaptasi dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa yang termasuk dalam seri novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer. “Banyak kejadian dalam novel ini, tentu harus kami pilih untuk bisa dikisahkan Kami memang fokus mengambil kisah cinta Minke dan Annelies lewat surat,” kata Happy Salma, pemeran sekaligus produser pementasan ini.
Disutradari Wawan Sofwan, Bunga Penutup Abad hadir dalam alur cerita yang maju-mundur. Minke dan Nyai Ontosoroh yang sedih sejak ditinggal Annelies ke Belanda berbagi kisah lewat surat-surat yang mereka baca secara bergiliran. Perjalanan Annelies ke Belanda dikisahkan Panji Darman lewat surat-surat yang ia kirim. Lewat surat, cerita pun beranjak ke masa lampau meningat awal pertemuan Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies.