Setiap anggota dan pendiri Komunitas Ngebenang memang memiliki kemampuan khas. Sebuah bekal yang membuat setiap acara komunitas ini menjadi sarat akan ilmu dan diminati oleh banyak anggota baru. Tak hanya itu, Ana Ilyas bahkan telah memiliki usaha sendiri yang terinspirasi kegiatan hobinya menyulam dan merajut. Segala hasil karyanya dengan bangga dipamerkan di akun Instagram miliknya, @myflairstory.
“Tipis dan tebalnya benang dapat mempengaruhi kesulitan menjahit benang, cara menggunakan teknik menjahit, hingga pengerjaannya. Biasanya benang yang tebal akan membuat waktu pengerjaan menjadi lebih cepat,” ujar Citta, menjelaskan mengenai jenis benang dan kegunaannya pada pertemuan siang itu.
Komunitas Ngebenang hingga saat ini tidak memungut biaya bulanan bagi para anggotanya. Untuk mengikuti workshop, para peserta biasanya akan dikenakan biaya tergantung dari jenis prakarya, dan jenis ketersediaan bahan baku dari produk yang akan mereka buat.
“Contohnya dalam kegiatan kali ini, kami menggunakan benang katun Bali yang didatangkan dari Bali. Jadi, untuk membuat kerajinan seperti tas kecil, vas bunga, bantal, tikar hingga crochet, kami hanya memungut biaya sebesar Rp50 ribu untuk starter kit. Lengkap dengan alat-alat menyulam yang kami pinjamkan serta hidangan minuman ringan,” jelas Citta.
Ke depannya, Komunitas Ngebenang akan terus mengadakan acara workshop untuk mengasah kemampuan membuat karya dan saling menjaga hubungan erat di antara anggota komunitas.
“Pada bulan September, kami menggelar acara bertajuk, Decorate Your Own Tote Bag yang diadakan di Setiabudi One, Jakarta. Dalam acara tersebut, kami akan mengajarkan cara mendekorasi dengan melukis dan basic embroidery, untuk membuat tampilan tote bag kesayangan menjadi lebih cantik dan nyaman digunakan.
“Bagi yang berminat bergabung bisa melihat komunitas Ngebenang di Instagram @ngebenang,” jelas Citta. Ya, bagi Komunitas Ngebenang, berkumpul bukan hanya sekadar menghabiskan waktu, namun juga menciptakan karya agar dapat menghasilkan sesuatu yang berharga untuk mereka sendiri maupun orang lain di sekitar.
Foto: Jane Djuarahadi
Pengarah gaya: Nanda Djohan