Berbekal enam buah kartu yang sudah diisi dengan nominal Rp300 ribu, saya berangkat ke La Piazza, Jakarta Utara. Kartu-kartu itu bisa dipakai untuk jajan sepuasnya di Kampoeng Tempo Doeloe dari 7 April-7 Mei 2017 dalam rangkaian acara Jakarta Fashion & Food Festival 2017.
Tersedia 101 stan makanan dan minuman yang bisa Anda jelajahi. Yang paling awal saya kunjungi adalah Ketan Susu Kemayoran 1958. Saya memesan ketan duren. Rasa ketannya legit, apalagi ditambah tuangan krimer. Durennya yang dioleskan diatas ketan terasa manis. Serpihan parutan kelapa memberi rasa asin yang menyeimbangkan keseluruhan rasa.
Karena perut saya sudah keroncongan, kini saatnya berburu makanan berat. Stan Sate Klatak Mas Tanto asal Imogiri, Yogyakarta, menarik minat saya. Tersedia dua pilihan, yaitu daging kambing atau sapi yang bisa dipilih. Saya memilih daging sapi untuk dibikin sate. Kemudian daging-daging itu ditusukkan ke jeruji-jeruji sepeda yang dibakar di atas arang.
Kata penjaga stan Sate Klatak Mas Tanto, daging sapi yang dipakai adalah bagian paha. Di sela-sela tusukan daging, ada gajih yang diselipkan sehingga menambah rasa gurih. Setelah matang, daging dilepaskan dari jeruji sepeda ke atas mangkuk. Kuah kari dituangkan sehingga daging dan lontong terendam di dalam mangkuk. Rasa kuahnya manis, diselingi kepedasan bertingkat sedang dari potongan cabai yang diiris kecil-kecil. Dagingnya sapinya lembut saat dikunyah.
Pilihan makan berat lainnya, ada Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang sudah melegenda. Sesekali sang koki terlihat mengaduk-aduk nasi sehingga bumbunya merata. Dari kejauhan, bau rempah-rempahnya sudah harum tercium para pengunjung yang datang. Dalam seporsi Nasi Goreng Kambing, dagingnya kambing yang diberikan cukup loyal. Porsi nasinya juga banyak sehingga saya sampai kekenyangan. Puas!
Setelah beristirahat sebentar sambil menurunkan perut yang kekenyangan, saya kembali memutari bazar. Cakwe-cakwe gendut dipajang di depan stan Cakwe Galaxy asal Bogor. Didampingi saus kacang yang manis, cakwe Galaxy terasa nikmat. Tekstur rotinya padat, sehingga empuk saat dikunyah dan diluarnya terasa garing.
Untuk minumannya, saya memesan Es Campur Jelly Acen. Warnanya menarik dengan jelly berwarna cerah. Potongan buah peach memberi rasa asam yang menyegarkan. Ada pula minuman Es Tebu Murni Cendana yang memuaskan dahaga saya. Bahan bakunya masih fresh karena batang tebu digiling langsung di tempat.
Sebelum beranjak pulang, saya pun melangkahkan kaki ke dalam Multi Purpose Hall, La Piazza. Di sana ada Wine & Cheese Expo yang berlangsung dari 14 April-7 Mei 2017. Berbagai wine, keju, dan cokelat diberi harga promo yang menarik. Misalnya saja keju yang diproduksi PT Bukit Baros Cempaka yang diproduksi di Sukabumi diberi harga lebih murah jika kita membeli lebih dari satu.
Contohnya, sepotong young gouda cheese 250 gr jika dibeli satu harganya Rp62 ribu dan bila dibeli dua harganya menjadi Rp110 ribu. Ada pula mozzarella cheese 250 gr yang sebatangnya dihargai Rp40 ribu tapi dihargai Rp135 ribu jika membeli empat.
Penggila cokelat akan kalap karena harga-harga cokelatnya jauh dari pasaran. Di stan milik PT Pandurasa Kharisma, tiga buah cokelat Lindt 100 gram dihargai Rp100 ribu dari harga aslinya Rp70 ribu sebatang. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung membelinya untuk dibawa pulang ke rumah.
Para pencinta wine juga akan dimanjakan di Wine & Cheese Expo ini. Harga wine di stan milik PT Danis Texindo didiskon 20%. Stan ini menawarkan white wine, berjenis chardonnay, sauvignon blanc, dan semillon. Red wine yang tersedia berjenis cabenert sauvignon, merlot, dan carmenere.
Kalau Anda lebih suka rasa yang manis, Casa Ligena—Marketing Officer PT. Danis Texindo— menyarankan white wine ketimbang red wine. Wine yang dijual dari Prancis, Cile, Spanyol, dan Italia. Selain wine, sake dari Jepang tersedia di sini. Sebelum membeli, Anda bisa mencicipi berbagai tester wine yang tersedia.
Foto: Wira Dhamma Putra